Ada Korban Vaksin Palsu yang Sulit Temui Pihak Rumah Sakit

Orangtua korban vaksin palsu membentangkan spanduk menuntut pertanggungjawaban terkait kasus vaksin palsu di Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta, Rabu, 20 Juli 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/M. Ali. Wafa

VIVA.co.id – Orangtua korban vaksin palsu mendatangi kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jakarta, siang tadi, Kamis 21 Juli 2016.

Perwakilan orangtua korban vaksin palsu di Rumah Sakit Harapan Bunda, August Siregar, mengatakan, para orangtua mendatangi KPAI dengan tujuan agar ada solusi bagi anak mereka yang mendapat vaksin palsu.

"Kan kita perlu mendapat penguatan dari lembaga anak. Mereka lebih paham untuk anak-anak kita, dan memberikan perlindungan," katanya.

Ketua Divisi Sosialisasi KPAI, Erlinda, mengatakan, ada beberapa poin penting dari hasil pengaduan para orangtua yang merasa anaknya jadi korban vaksin palsu. Misalnya, KPAI akan membantu orangtua mencari solusi atas kasus ini.

"Karena KPAI lembaga pengawasan, jadi pihak korban ada yang kesulitan menemui rumah sakit dan pemerintah. Jadi KPAI akan menjembatani, Insya Allah kami bisa untuk melakukan hal tersebut," kata Erlinda.

Selain itu, Erlinda mengatakan, KPAI akan membantu orangtua untuk mengetahui kepastian kesehatan anak yang mendapat vaksin palsu. Langkah KPAI yakni membuka komunikasi dengan Kementerian Kesehatan, BPOM, dan Panitia Kerja (Panja) yang dibentuk Komisi 9 DPR, dan lembaga lainnya.