Penulis Buku Nabi Kriminal Ceramahi Suster Rumah Sakit Jiwa

Buku berjudul Tragedi Incest Adam dan Hawa & Nabi Kriminal karya Ahmad Fauzi, warga Semarang, Jawa Tengah, dan alumnus Institut Agama Islam Negeri Walisongo.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id - Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr Amino Gondohutomo Semarang merahasiakan diagnosis kelainan kejiwaan Ahmad Fauzi, penulis buku Tragedi Incest Adam dan Hawa & Nabi Kriminal. Fauzi menjalani rawat inap di rumah sakit jiwa itu sejak Rabu, 7 September 2016.

Wakil Direktur Informasi RSJ Dr Amino Gondohutomo, Sri Mulyani, enggan membeberkan hasil diagnosisnya karena terbentur peraturan. Sebab diagnosis pasien di RSJ adalah sebuah hal privasi yang tidak bisa diungkap ke publik.

"Jadi, mohon maaf dengan sangat terpaksa dan menjaga confidential (kerahasiaan) pasien, maka kami tidak bisa mengungkap hasilnya (diagnosis Ahmad Fauzi) ke media massa," kata Sri Mulyani di Semarang pada Rabu, 14 September 2016.

Ditemui terpisah, Eko Maryanto, Kepala Sub Bagian Rumah Tangga dan Hubungan Masyarakat RSJ Dr Amino Gondohutomo, mengaku selama sepekan diobservasi di ruang Unit Perawatan Intensif Pasien, ada gelagat yang memang aneh pada pasien.

Suatu ketika, Fauzi bahkan kerap meracau dan menceramahi perawat atau suster rumah sakit tentang ilmu-ilmu kenabian.

"Kami sudah lihat bahwa dia itu sangat labil dan sulit tidur. Namun kami belum bisa menyimpulkan sejauh mana diagnosis yang dilakukan tim psikiater nanti," katanya.

Menurut Eko, penyakit skizofrenia yang diderita Fauzi memang harus dianalisis lebih mendalam. Soalnya ada level-level tertentu yang perlu diuji secara mendalam, sehingga baru diperoleh kesimpulan.

"Karena pasien skizofrenia sangat sulit disimpulkan, apakah dia sakit kronis atau tidak mengingat perilakunya muncul secara tiba-tiba," katanya.

Ahmad Fauzi memang dirawat di RSJ untuk mengetahui kondisi kejiwaannya berkaitan dengan kasus hukumnya di Polda Jawa Tengah. Sebenarnya tim psikiater RSJ telah merampungkan proses observasi terhadap Fauzi dan bakal mempublikasikan jurnal rekam medis itu ke penyidik polisi dan keluarga pada hari ini.

Publikasi rekam medis terhadap Fauzi penting artinya untuk menjelaskan kasus pria pengidap skizofrenia yang telah ditahan dan ditetapkan tersangka itu akan berlanjut ke pengadilan atau tidak.

Sebelum diperkarakan ke polisi, Fauzi memang telah mengidap skizofrenia dan rutin mengonsumsi obat penenang sejak tahun 1998. Namun alumnus Fakultas Usuludin IAIN Walisongo Semarang itu produktif menulis buku-buku yang berisi kritik terhadap keislaman.

Ada tiga buku karya Fauzi yang, menurut sejumlah ormas Islam, mengkritik Islam, antara lain, Agama Skizoprenia: Delusi Ketidaksadaran dan Asal Usul Agama, Agama Skizoprenia: Kegilaan, Wahyu dan Kenabian serta buku terakhir berjudul Tragedi Incest Adam dan Hawa & Nabi Kriminal.

(ase)