Walhi Jabar: Tol Air Bukan Jawaban Cegah Banjir

Sejumlah pengendara sepeda motor mendorong kendaraannya yang mogok akibat banjir di jalur alternatif Gedebage Kota, Bandung, Jawa Barat, pada Jumat, 28 Oktober 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Suparman

VIVA.co.id – Ketua Wahana Lingkungan Hidup Jawa Barat, Dadan Ramdhan menegaskan, penerapan tol air di Gedebage, Kota Bandung, bukan solusi relevan menjawab penanganan banjir.

Seperti diketahui, setelah banjir besar di Jalan Pasteur, Pagarsih dan Sukajadi pada Senin 24 Oktober 2016 lalu, kini banjir parah kembali terjadi di jalur alternatif Jalan Rumah Sakit dan Gedebage..

"Kami ingin bicara fakta. Beberapa sungai yang ada di Gedebage, Cinambo dan Cisaranten menunjukkan, daya tampung sudah menurun," ujar Dadan saat dihubungi VIVA.co.id, Jumat 28 Oktober 2016.

Menurutnya, sistem drainase di Kota Bandung hingga saat ini belum merata dan tertata dengan efektif. Oleh karenanya, konsep penanganan dengan tol air untuk meminimalisir potensi banjir belum jadi jawaban konkret.

"Masalahnya, daya tampung terlampaui, drainase belum tertata. Maka, tol air tidak menjawab," ujarnya.

Dadan menilai, konsep jangka panjang pencegahan banjir di Kota Bandung, mulai dari peraturan daerah tata ruang dan tata wilayah terkait, hingga ketegasan dalam alih fungsi lahan, harus segera diterapkan.

"Solusinya harus menyeluruh dan menjawab akar masalah. Yaitu, tata guna lahan dan peraturan zonasi. Perda RT/RW dengan substansi, tidak memberikan alih fungsi lahan terus menerus. Kawasan Bandung Utara harus perbanyak resapan air," ungkapnya.