Bom Samarinda, PGI Minta Umat Kristiani Tak Perkeruh Situasi

Suasana usai insiden ledakan bom di gereja Oikumene di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016).
Sumber :
  • VIVA.co.id/facebook/@Freijae Rakasiwi

VIVA.co.id – Persekutuan Gereja-gereja Indonesia mengimbau agar seluruh umat kristiani tidak terpancing dengan kejadian pelemparan bom di Gereja Oikumene Samarinda Kalimantan Timur, Minggu, 13 November 2016.

"Kami mengimbau kepada semua umat Kristen di mana pun berada untuk tetap tenang dan tidak perlu membangun opini liar, terutama di media sosial, yang dapat semakin menebar teror dan kebencian," ujar Kepala Humas PGI, Jeirry Sumampow dalam keterangan persnya, Senin, 14 November 2016.

PGI mengakui sangat mengutuk keras aksi pelemparan bom tersebut. Namun PGI berharap agar masalah itu tetap menjadi kewenangan penegak hukum.

"Jangan memaksakan kehendak melampaui mekanisme hukum. Kebenaran hukum haruslah dijunjung tinggi dan dihormati oleh umat Kristen sebagai warga bangsa," kata Jeirry.

Di bagian lain, PGI juga menyampaikan duka mendalam untuk para korban ledakan bom, termasuk seorang bocah berusia 3,5 tahun bernama Intan Olivia Marbun yang akhirnya meninggal dunia usai terkena bom.

"Semoga diberikan pemulihan bagi korban luka-luka. Kami menyampaikan dukacita yang mendalam kepada keluarga anak kekasih Olivia Intan Marbun.”

(mus)