Penjelasan Gempa di Malang Dirasakan Hingga Yogya dan Lombok

Ilustrasi gempa
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 skala richter yang mengguncang wilayah Malang, Jawa Timur, pada pukul 22.10 WIB, Rabu, 16 November 2016.

Dikutip dari akun resmi Twitter milik BMKG, @InfoBMKG, gempa berpusat di koordinat 9.32 lintang selatan, 118.12 bujur timur, 127 kilometer tenggara Kabupaten Malang. Pusat gempa di kedalaman 69 kilometer.

Menurut BMKG, gempa yang tak berpotensi tsunami itu terletak di cekungan busur muka (fore arc basin) Samudera Hindia pada jarak 165 kilometer arah tenggara Kota Malang pada kedalaman 91 kilometer.

Gempa dirasakan hingga wilayah Yogyakarta, seluruh wilayah Jawa Timur, Bali, dan Lombok. Guncangan paling kuat dirasakan di beberapa daerah di Malang, Lumajang, dan Jember.

Gempa itu adalah jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi lempeng, yaitu lempeng Indo-Australia, yang menghunjam ke bawah lempeng Eurasia dengan laju sekitar 70 milimeter per tahun. Lempeng mengalami deformasi batuan di zona Benioff pada kedalaman 91 kilometer hingga memicu gempa.

"Ciri gempa bumi berkedalaman menengah semacam ini memiliki spektrum guncangan yang luas, sehingga wajar jika gempa bumi ini dirasakan hingga Yogyakarta dan Lombok," kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, dalam siaran pers yang dipublikasikan melalui akun @InfoBMKG pada Rabu tengah malam.

Berdasarkan hasil monitoring BMKG hingga pukul 23.00 WIB, terjadi sekali aktivitas gempa bumi susulan dengan kekuatan M=4,3. "Warga masyarakat pesisir pantai selatan Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Lombok diimbau tetap tenang, karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami," kata Daryono.