Lima Patung Relawan Pengevakuasi Mbah Maridjan Dimuseumkan
- VIVA.co.id/Ade Alfath
VIVA.co.id - Lima relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) korban tewas erupsi Gunung Merapi di Kabupaten Sleman pada tahun 2010 dibuatkan patung. Mereka, antara lain, Supriadi, Prasetyo, Juprianto, Samiyo, dan Slamet.
Patung-patung itu untuk mengenang para relawan yang meninggal dunia saat mengevakuasi warga, termasuk juru kunci Merapi, Mbah Maridjan, dari kaki gunung.
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, meresmikan penempatan patung-patung itu di Museum Gunung Merapi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Minggu, 5 Desember 2016.
Para relawan itu, kata Menteri, menjadi pahlawan dan contoh bagi relawan lainnya. "Pengorbanan mereka tidak hanya meneteskan air mata dan keringat tapi juga nyawa untuk membantu sesama manusia."
Dia berharap pengorbanan kelima relawan itu menjadi inspirasi bangsa Indonesia untuk merajut kesetiakawanan sosial. "Mudah-mudahan pengorbanan mereka dicatat oleh Tuhan," ujarnya.
Di tempat yang sama, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Adhy Karyono, menjelaskan bahwa kelima patung relawan itu sebagai tanda perhatian pemerintah untuk menghargai jasa dan kerja keras mereka.
Perwakilan keluarga korban, Darwanti, berterima kasih atas penghargaan dan bantuan yang diberikan. "Saya mewakili keluarga korban mengucapkan banyak terima kasih karena masih diperhatikan," ujarnya.
Peresmian patung ditandai penandatanganan prasasti oleh Menteri Khofifah dan Gubernur Sultan Hamengkubuwono X. Diserahkan juga bantuan kepada keluarga korban, masing-masing Rp10 juta. Patung-patung itu kemudian disimpan di Museum Gunung Merapi.