Baru Kali ini Pendaki Tewas Tersambar Petir di Gunung Arjuno

Ilustrasi/Para pendaki di Gunung Semeru
Sumber :
  • VIVAnews/D.A. Pitaloka

VIVA.co.id - Kepala Unit Pelaksana Teknis Taman Hutan Rakyat (Tahura) R Soerjo, Murbandanto, mengungkapkan bahwa rombongan pendaki Gunung Arjuno yang tewas akibat tersambar petir merupakan kejadian pertama. Dia menduga pendaki nekat turun gunung saat hujan deras dan petir menyambar wilayah Gunung Arjuno.

"Kalau cerita dari teman-teman di lapangan, rombongan turun dari puncak dalam kondisi hujan deras. Seharusnya turun tapi mencari tempat aman atau berlindung di bawah pohon. Kalau posisi di tempat terbuka dengan kondisi seperti itu memang rawan terkena petir," ujar Murbandanto kepada VIVA.co.id pada Rabu, 14 Desember 2016.

Pengelola Tahura pun mengaku selalu memberikan arahan dan memeriksa barang bawaan pendaki sebelum mereka mendaki Gunung Arjuno. "Tapi bagaimana lagi, namanya musibah."

Rombongan korban pendaki yang tewas dan luka sudah dievakuasi. Petugas bersama ketiga korban sedang dalam perjalanan menuju pos pendakian Welirang di Tretes, Kabupaten Pasuruan.

"Ini masih proses dan pemantauan di bawah. Tim terkendala hujan di atas, belum bisa turun ke bawah. Korban sudah dibawa sama mobil petugas, cuma terkendala hujan," ujar Murbandanto.

Tim Tahura menerjunkan delapan personel dengan peralatan dan kendaraan evakuasi. Dibantu personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Tim SAR melakukan pencarian sejak pukul 20.00 WIB, pada Selasa, 13 Desember 2016.

Rombongan mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang mendaki Gunung Arjuno tersambar petir saat pendakian di bawah guyuran hujan pada Selasa siang. Seorang pendaki bernama Bimantara tewas karena tersambar petir.

Dua orang lainnya yang juga tersambar petir mengalami luka dan tidak bisa berjalan. Korban luka, yaitu Mardiansyah dan Ardian. Mereka tersambar petir saat berada di Watu Gedhe di atas Lembah Kijang.

 

(ren)