Gus Dur di Mata Pendeta Simon: Menertawakan Diri Bikin Sehat

Gus Dur dan sepak bola dalam lukisan yang dipajang di Museum NU di Surabaya, Jawa Timur.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id - Tokoh Gereja Kristen Indonesia (GKI) Sinode Jawa Timur, Pendeta Simon Filantropha, menyelipkan nama Abdurrahman Wahid atau Gus Dur kala menyampaikan doa tokoh lintas agama. Dia menyebut Desember terasa istimewa karena, selain Natal, di bulan kedua belas kalender Masehi itu Gus Dur wafat.

Simon mengaku kerap bersentuhan dengan Gus Dur semasa hidup, ketika Gus Dur aktif di organisasi kemasyarakatan maupun saat menjabat Presiden Republik Indonesia. "Saya sering bersentuhan dengan beliau (Gus Dur). Sudah lama kenal," ujarnya dengan kalimat penuh semangat.

Menurut Simon, Gus Dur sosok humanis tulen. "Sehingga apa yang dilakukan Gus Dur berangkat dari sisi kemanusiaannya," katanya dalam acara doa lintas agama oleh Persekutuan Doa Oikumene Kasih di Ballroom Trilium Residence Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Hal yang paling diingat Simon ialah kejenakaan Gus Dur. Banyak orang suka dengan cucu pendiri Nahdlatul Ulama, Hasyim Asy'ari, itu karena gaya komunikasinya yang selalu mengundang tawa. Semua masalah, kecil maupun besar, dihadapi dengan enteng. Bahkan, kata Simon, Gus Dur menertawakan semua itu.

"Gus Dur itu bisa menertawakan dirinya sendiri, bisa menertawakan apapun dan membuat tertawa siapapun. Manusia itu sehat kalau bisa menertawakan dirinya sendiri. Itu kesan yang paling saya ingat tentang Gus Dur," ujar Pendeta Simon.

Bersama para pengagum Gus Dur (Gusdurian), Pendeta Simon terus aktif menebarkan pemikiran Gus Dur tentang kemanusiaan. Saat acara doa lintas agama, dia menggambarkan negeri Indonesia diliputi kegelapan, saling tengkar, dan saling curiga.

"Biarlah itu jadi keluh kesah kami. Kiranya Engkau beri kekuatan. Para hamba-Mu peroleh kekuatan untuk memancarkan sinar kasih. Mengamalkan masing-masing agama kami," kata Pendeta Simon dalam doanya.

Simon menyampaikan, "Desember tidak hanya ada Natal. Ada juga Maulud, hari lahirnya nabinya umat Islam. Desember juga ada hari HAM (hak asasi manusia), juga ada hari antikorupsi. Dan jangan lupa, di bulan Desember, Gus Dur wafat. Beliau wafat 30 Desember 2009 dan kita akan selalu memperingatinya." (ase)