Desak Sisa Kelompok Santoso, Satu Prajurit Tinombala Tewas

Sejumlah prajurit TNI menyusuri jalan setapak dalam hutan. [Ilustrasi]
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Edy

VIVA.co.id – Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, kelompok Santoso saat ini dalam keadaan terdesak usai terjadinya kontak senjata antara Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala di Kampung Maros, Poso pada pukul 12.30 WITA, Selasa, 20 Desember 2016.

"Sisa-sisa kelompok Santoso sedang dilakukan pengejaran oleh Satgas Tinombala. Kami menduga mereka lari bersembunyi. Namun Satgas tetap melakukan pengejaran," ujar Rikwanto di rumah dinas Kapolri Tito Karnavian di Jakarta, Selasa malam, 20 Desember 2016

Rikwanto menyebutkan kelompok Santoso saat ini jumlah anggotanya sangat berkurang. Ditambah keperluan logistik hingga amunisi juga mulai menipis untuk melawan Satgas Tinombala.

"Diperkirakan sisa-sisa (kelompok Santoso) yang ada sekarang ini berkisar 10-15 orang. Jadi, sisa kelompok Santoso ini tinggal sedikit, terdesak dalam kaitan logistik, baik makanan maupun amunisi," tuturnya.

Kontak senjata antara Satgas Tinombala dan kelompok Santoso diketahui menewaskan personel dari Satgas Tinombala yang bernama Prajurit Satu (Pratu) Yusuf Baharudin. Meski demikian, dengan kondisi kelompok Santoso yang tersudut, Satgas Tinombala pun melakukan pengejaran.

"Jadi, operasi Tinombala tetap berlangsung melakukan pengejaran dan pengepungan," kata Rikwanto.

Jenazah prajurit tersebut sudah dievakuasi ke RSUD Poso untuk disemayamkan.

"Yang gugur dalam kontak senjata itu bernama Pratu Yusuf Baharudin dengan luka tembak di dada dan punggung," ujar Rikwanto.