Baku Tembak dengan Kelompok Santoso, Satu Prajurit Tewas

Anggota Polri beraksi memburu teroris saat Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • Abdullah Haman dari Palu

VIVA.co.id – Satuan Tugas Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah, terlibat baku tembak dengan sisa pengikut kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur, pimpinan mendiang Santoso alias Abu Wardah. Diperkirakan ada empat anggota kelompok itu yang terlibat baku tembak.

"Dari informasi di lapangan, sekitar empat orang diketahui oleh tim di sana yang melakukan baku tembak, lalu mereka melarikan diri menghilang di hutan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol. Rikwanto di kantornya, Rabu, 21 Desember 2016.

Baku tembak ini terjadi sekitar pukul 12.30 WITA, Selasa, 20 Desember 2016. Sejak itu, anggota Satgas terus memburu empat anggota kelompok itu ke pedalaman hutan di Poso. "Masih dalam pengejaran sampai saat ini," kata Rikwanto.

Dalam baku tembak ini, dua anggota Satgas Operasi Tinombala terkena tembakan. "Satu orang meninggal dunia, gugur dalam tugas," ungkap Rikwanto.

Anggota Satgas yang tewas adalah Parjurit Satu Yusuf Baharudin. Dia tertembak pada bagian dada sebelah kanan. Sedangkan rekannya, Prajurit Satu Imam Hanafi, tertembak di bagian punggung. Namun nyawa Hanafi bisa tertolong.

Berdasarkan perkiraan petugas, jumlah kelompok Santoso yang masih bersembunyi di pegunungan Poso ini sekitar 10 hingga 15 orang. (ase)