Medan Berat Sebabkan Prajurit Tewas Tertembak di Poso

Panglima Komando Daerah Militer XIII Merdeka, Mayor Jenderal TNI Ganip Warsito
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agustinus Hari

VIVA.co.id – Panglima Komando Daerah Militer XIII Merdeka, Mayor Jenderal TNI Ganip Warsito, menjelaskan faktor yang membuat seorang prajurit TNI dari kesatuan Komando Pasukan Khusus yang tergabung dalam Satuan Tugas Operasi Tinombala, tewas tertembak anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur.

Menurutnya, Parjurit Satu Yusuf Baharudin tewas karena medan berat di pegunungan Kampung Maros, Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Hal ini menyulitkan upaya evakuasi.

“Medan berat. Perjalanan darat ditempuh sekitar enam jam, sehingga salah satu prajurit yang kena tembak tak bisa tertolong. Mungkin kalau medan bisa dijangkau dengan cepat, prajurit tersebut bisa tertolong,” kata Ganip di Makodam, Rabu, 21 Desember 2016.

Selain medan berat karena berada di daerah pegunungan, kondisi cuaca saat itu juga buruk, sehingga helikopter sulit masuk ke lokasi. 

“Prajurit yang gugur saya sangat hormati dan banggakan. Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan yang maha kuasa,” ujarnya.  

Meski terjadi kontak senjata dengan sisa anggota kelompok pimpinan Santoso ini, menurutnya secara umum kondisi di Poso sudah kondusif. “Sekarang kondisi di Poso sudah membaik, sehingga ada pengurangan pasukan sebanyak satu batalyon.” 

Untuk diketahui, Yusuf tertembak pada bagian dada kanan, setelah terlibat baku tembak dengan sisa anggota kelompok Santoso. Selain Yusuf, Prajurit Satu Imam Hanafi juga tertembak di bagian punggung. Namun Hanafi masih selamat dan menderita luka.