Sudah 10 Hari, Empat Prajurit TNI AL Hilang di Laut Filipina

Panglima Komando Armada Timur (Pangkoarmatim) Laksamana Madya TNI Darwanto.
Sumber :
  • antara foto

VIVA.co.id – Kabar hilangnya empat prajurit TNI Angkatan Laut dibenarkan Panglima Komando Armada Timur (Pangkoarmatim) Laksamana Madya TNI Darwanto saat tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado, Sabtu, 24 Desember 2016.

“Iya benar ada empat prajurit TNI AL kita yang hilang di perairan perbatasan Indonesia dengan Filipina. Kabar ini bukan kabar burung, tapi benar mereka hilang,” ujarnya di ruang VIP Lanudal Sam Ratulangi Manado.

Empat TNI AL tersebut adalah Letda Laut Faisal Dwi AR, Serda Mes Rizky Dwi Septianto, KLK Amo Dian Mahendra dan KLD Isy Badnur Rohim. Mereka adalah prajurit di KRI Layang (LYG)-635 yang hilang kontak di Perairan Talud.

“Kapal Perang Indonesia ini yang berada di bawah Pangkalan TNI AL (Lanal) Ternate dinyatakan hilang kontak sejak 14 Desember 2016 lalu. Artinya mereka sudah hilang selama 10 hari,” katanya.

Hingga saat ini, TNI masih melakukan pencarian dengan menyisir semua pulau-pulau perbatasan antara Indonesia dan Filipina. Hanya saja, belum juga ditemukan karena kondisi cuaca sangat buruk terus menghambat pencarian.  

“Saat ini kami fokus pada pencarian, kita sudah antisipasi beberapa kemungkinan terburuk karena laut kita sangat luas. Empat KRI dikerahkan dan dua pesawat dikerahkan mencari para prajurit tersebut,” ujarnya.

KRI Layang-635 merupakan kapal perang Indonesia kelas Todak yang masuk ke dalam jajaran kapal TNI AL sejak tahun 2003 lalu. KRI Layang-635 membawa rudal C-802 buatan China, 1 unit Bofors 57 mm, 1 unit Bofors 40 mm, dan dua unit kanon buatan Rheinmetall sebagai penangkis serangan udara.

KRI Layang termasuk dalam Satuan Kapal Cepat (Satkat). Namun ia juga pernah menyandang nomor lambung 805 yang masuk dalam Satuan Kapal Patroli. (ase)