Ketua PBNU Singgung Angka Kemiskinan RI

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Moh. Nadlir.

VIVA.co.id – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Said Aqil Siradj dalam perayaan hari jadi ke-91 NU menyinggung sistem politik demokrasi yang hingga saat ini belum menunjang pertumbuhan ekonomi yang merata.

"Kapan sistem politik demokrasi kita bisa menunjukkan perekonomian yang tumbuh dan berkembang?" kata Said di kantornya, Jakarta, Selasa malam, 31 Januari 2017.

Said memandang, salah satu hal paling penting adalah bagaimana menciptakan pertumbuhan yang merata. Ujung-ujungnya, hal tersebut secara tidak langsung akan menurunkan angka gini ratio yang menjadi indikator penurunan kemiskinan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di Indonesia yang diukur dengan gini ratio mencapai 0,397. Apabila dibandingkan dengan gini ratio pada Maret 2015 yang tercatat sebesar 0,408, capaian tersebut justu menurun.

"Paling penting, bagaimana menciptakan ekonomi yang merata," katanya.

Said berharap, sumber-sumber kekayaan negara tidak lagi dimonopoli oleh segelintir orang, melainkan bagaimana hal itu bisa diberikan secara merata demi menciptakan keadilan dan kesejahteraan seluruh elemen masyarakat

"Harta kekayaan jangan dimonopoli oleh orang-orang itu saja," katanya.