SBY Merasa Terus Diserang para Penguasa

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan keterangan pers terkait pernyataan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar di kediamannya, Selasa malam (14/2/2017)
Sumber :
  • VIVA.co.id/edwien firdaus

VIVA.co.id – Presiden ke-6 Republik Indonesia (RI), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), merasa terus difitnah oleh para rival politiknya. Penguasa negara ini, kata SBY, ikut perkeruh suasana politik saat ini. 

"Dari hati saya yang paling dalam harus mengatakan luar biasa politik ini. Luar biasa negara kita sekarang ini setelah sejak November saya, SBY, terus diserang dan dihancurkan nama baiknya," ujarnya saat jumpa pers di kediamannya, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa malam, 14 Februari 2017. 

Tujuannya dari serangan-serangan tersebut, kata SBY, sangat jelas, yakni untuk membuat elektabilitas anaknya yang saat ini calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), terpuruk. Apalagi di jam-jam terakhir pemungutan suara, tekan SBY, muncul mantan Ketua KPK, Antasari Azhar, yang menyerang dirinya.  

"Tujuannya jelas sekali agar elektabilitas Agus Harimurti menurun dan kemudian kalah dalam Pilkada. Tapi nampaknya masih belum puas karena hari ini harus menghancurkan nama SBY di jam-jam terakhir sebelum pemungutan suara," kata SBY. 

SBY menambahkan bahwa pernyataan Antasari Azhar yang menyatakan dirinya pernah menyuruh CEO MNC, Hary Tanoe, agar besannya yang juga mantan Deputi Gubernur BI, Aulia Pohan, tidak ditahan KPK, merupakan fitnah yang kasar. Dia pun mengungkapkan serangan itu mirip yang dialaminya kala pemilihan Presiden tahun 2009 lalu.   

"I hate to say, politik itu kasar dan kurang berkeadaban tak masuk di akal saya.  Naudzubilah sepertinya kekuasaan bisa berbuat apa saja menindas yang lemah dan tidak berdaya," kata SBY. (one)