Jokowi Paparkan Tiga Fokus Pembangunan di NTT

Presiden Jokowi memimpin rapat terbatas.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ezra Natalyn

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo hari menggelar rapat kabinet terbatas terkait pembangunan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam pembukaan rapat yang digelar di Kantor Presiden, Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi di NTT termasuk tinggi, yakni pada 2014-2016 mencapai 5,18 persen atau rata-rata di atas nasional.

"Jadi ada tren bahwa NTT mulai mengejar ketertinggalan dari daerah-daerah lainnya, namun itu belum cukup. Kita perlu kerja lebih keras lagi terutama untuk pengentasan kemiskinan, menurunkan tingkat ketimpangan dan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan," kata Presiden Jokowi, Kamis 16 Februari 2017.

Untuk itu, lanjut Presiden, perlu diperhatikan fokus-fokus pembangunan ke depannya. Pertama, jelas Jokowi, 40 persen PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) NTT berasal dari pertanian dan perikanan. Sehingga, lanjut dia, peningkatan produktivitas pertanian dan perikanan menjadi kunci kesejahteraan rakyat NTT. 

"Saya minta penyiapan insfrastruktur pertanian dan kelautan menjadi prioritas mulai dari pembangunan bendungan, embung sampai pelabuhan, pembangunan waduk dan bendungan serta saluran irigasi di NTT merupakan suatu keharusan yang tidak boleh ditunda-tunda lagi," ujar Jokowi.

Untuk fokus kedua, jelas Jokowi melanjutkan, wilayah NTT merupakan beranda terdepan Indonesia. Berada langsung di depan Negara Timor Leste. Sebelumnya Jokowi juga sudah menginstruksikan Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PPLBN) Motaain.

"Saya juga minta pembangunan wilayah-wilayah perbatasan juga diperhatikan termasuk infrastruktur transportasi serta upaya-upaya lain yang menggerakkan ekonomi dan kesejahteraan warga," kata Jokowi.

Fokus ketiga, menurut Jokowi NTT juga perlu untuk mengembangkan lagi potensi di sektor pariwisata. Beberapa objek wisata di NTT yaitu di Labuan Bajo, Pulau Komodo, Danau Kelimutu.

"Untuk mendukung sektor pariwisata diperlukan percepatan pembangunan infrastruktur penunjang seperti aspek transportasi yang mudah baik bandara, jalan, jembatan dan pelabuhan," katanya.

Sehingga, perlu dilakukan promosi pariwisata. Selain itu, Jokowi meminta penyiapan SDM untuk menghadapi itu.

"Saya minta pengembangan sektor pariwisata ini harus memberikan dampak nyata pada bergeraknya sektor UMKM di Nusa Tenggara Timur," katanya. (ren)