Melihat Ritual Pertapa Baduy di Tradisi Seba

Ilustrasi-Warga Suku Baduy di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA.co.id – Sebanyak 66 orang Suku Baduy Dalam dengan pakaian serba putih dan dua ribu lebih suku Baduy Luar dengan pakaian serba hitam turun gunung dari wilayah Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, untuk bertemu Ibu Gede, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya.

Para Urang Kanekes atau yang lebih akrab disapa Suku Baduy Dalam ini sebelumnya berjalan kaki sejauh 39 kilometer dari kampung halamannya dengan memikul hasil bumi.

"Tahun ini Seba Gede, kita enggak tahu perhitungannya gimana. Tapi menurut hitungan Baduy, ini masuk ke Seba Gede," kata Iti Octavia di Pendopo Kabupaten Lebak Banten, Jum'at, 28 April 2017.

Urang Kanekes pun merasa terlindungi dengan keluarnya Peraturan Daerah (Perda) nomor 32 tahun 2001 yang melindungi hak tanah Ulayat para Suku Baduy seluas 5.460 hektar.

"Karena di Baduy sendiri ada pemerintahan desa, di luar pemerintahan adat. Kalau di Baduy dipilih oleh adat untuk kepala desa, lalu disampaikan ke camat lalu ke bupati untuk dilantik," terangnya.

Selesai menjalankan ritual Seba Baduy, para petapa ini akan melanjutkan perjalanannya menuju Pendopo Gubernur Banten di Kota Serang untuk bertemu Abah Gede yang dijabat oleh Gubernur Banten Nata Irawan dengan membawa hasil bumi mereka.

Tapi para pertapa ini tak pulang dengan tangan hampa dari Pendopo Kabupaten Lebak, mereka dibawakan oleh-oleh spesial oleh Ibu Gede, "Kita biasanya kasih ikan asin, garam, sama terasi," katanya. (hd)