Kasus Persekusi Terus Meningkat, Mei Terbanyak

Diskusi soal persekusi di Resto Tjikini
Sumber :
  • VIVA/Lilis Kholisotussurur

VIVA.co.id – Koordinator Regional Southeast Asia Freedom of Expression Network (Safenet), Damar Julianto, mengatakan jumlah kasus persekusi terus meningkat tiap bulannya pada tahun ini. Total kasus  persekusi meningkat hingga 60 kasus.

"Dari Januari sampai Mei 2017. Meningkat secara drastis. Hingga Mei ada sampai 60 orang (dipersekusi). Februari, Maret, April meluas, Mei makin meluas," kata Damar di Resto Tjikini, Jakarta, Minggu 4 Juni 2017.

Ia mengatakan, data kasus persekusi semakin meningkat dan meluas meskipun sudah ada seruan larangan persekusi dari Presiden Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Kapolri. Hingga kemarin, ia masih mendapatkan laporan adanya persekusi atau orang yang diburu di Cianjur.

"Persekusi adalah perburuan dengan cara sistematis dan luas. Elemen persekusi misal pelaku merampas satu atau lebih hak-hak dasar, pelaku menarget orang berdasarkan identitas kelompok baik ras dan etnik. Ada tindakan yang tidak manusiawi dan dilakukan secara sistematis dan meluas," kata Damar.

Terkait hal ini, Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Asfinawati, mengatakan sebelum ada hotline center untuk melaporkan persekusi terdapat 59 orang yang melaporkan.

"Kami komitmen tak publikasikan tiap hari karena ada soal kerahasiaan korban. Termasuk yang melaporkan persekusi menjadi target buruan persekusi juga," kata Asfinawati pada kesempatan yang sama. (one)