Jaringan Abu Jandal Dibekuk, Istri: Suami Saya Bukan Teroris

Ilustrasi operasi penangkapan tim Densus 88.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

VIVA.co.id – Benti Alfiyah, istri ATM, terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Tanah Merah II, Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, pada Senin, 19 Juni 2017, tidak percaya suaminya berjejaring dengan kelompok radikal atau terorisme. 

Dia telah mengarungi bahtera rumah tangga dengan ATM selama 12 tahun. Selama itu pula dia tahu persis aktivitas apa yang digeluti suaminya selama ini. "Suami saya orang jujur dan bertanggung jawab pada keluarga," katanya kepada wartawan di dekat rumahnya yang digeledah tim Densus.

Selama ini, lanjut dia, keluarganya hidup berpindah-pindah. Mereka pernah tinggal di Malang dan Nganjuk. Hingga akhirnya tinggal di sebuah rumah kontrakan di Tanah Merah II, Kenjeran, Surabaya. Di Kota Pahlawan, ATM berjualan sayur.

Dia mengaku selama ini tidak ada hal berbau radikal ekstrem tampak dari sikap dan aktivitas ATM. Dia juga membantah suaminya pernah pergi ke negeri basis ISIS, Suriah. "Paspor saja tidak punya, bagaimana bisa ke luar negeri," ujarnya. "Suami saya bukan teroris, itu mengada-ada."

Budi Slamet, warga Tanah Merah II menjelaskan, ATM dan keluarganya tinggal di kampungnya sejak 1,5 tahun lalu. Di mata warga, ATM sosok yang supel kendati cenderung jarang bergaul dengan tetangga sekitar. "Kadang dicandai orang-orang, jenggotnya dipotong," katanya.

ATM ditangkap Densus 88 karena diduga terlibat dalam jaringan pentolan ISIS asal Indonesia, Salim Mubarok Attamimi alias Abu Jandal al-Yemeni al-Indonesi. Selain ATM, Densus juga menangkap rekannya satu jaringan di Malang, yakni inisial SM. Keduanya ditahan terpisah dan menjalani pemeriksaan. (one)