Status Gunung Agung Awas, Industri Wisata Harus Siap 3A

Sejumlah wisatawan asing melihat pemandangan rumah tradisional di Desa Penglipuran, Bangli, Bali.
Sumber :
  • ANTARA/Nyoman Budhiana

VIVA.co.id – Meski Gunung Agung telah dinaikkan status levelnya menjadi awas. Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan wisatawan masih banyak yang datang ke Pulau Dewata. Ini terlihat dari belum adanya pembatalan perjalanan hingga sampai saat ini. 

"Jadi orang yang akan datang ke Bali tetep datang ke Bali. Sedangkan orang yang mau pulang ya pulang," kata Arief saat ditemui pada acara Rakornas Kementerian Pariwisata di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa 26 September 2017. 

Namun demikian, industri pariwisata telah melakukan langkah antisipasi kemungkinan erupsi yang akan terjadi di Gunung Agung. Mulai dari sisi akesesibilitas, akomodasi dan atraksi (3A) bagi wisatawan yang ada di sana. 

"Kita sudah buat semacam antisipasi seandainya erupsi benar-benar terjadi. Bandara mana saja yang bisa digunakan, busnya disediakan oleh siapa. Lalu kalau harus tertunda kepulangannya berapa harga yang diberikan oleh hotel tidak fair jika kita mencharge 100 persen karena mereka tidak berniat lama-lama. Kemudian Kalau orang terlalu lama di suatu tempat, masih perlu atraksi semacam hiburan," tuturnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata Bali, AA Gede Yuniartha Putra saat dikonfirmasi VIVA.co.id menyebut beberapa wisatawan mancanegara yang berada di Bali masih merasa nyaman untuk berlibur di pulau seribu dewa tersebut. Ini terlihat dari masih banyaknya wisatawan mancanegara yang berada di batas 14 kilometer dari Gunung Agung. 

"Wisatawan biasa saja, ada beberapa wisata di sekitar Gunung Agung seperti Pantai Anget wisatawan biasa saja (masih berkunjung). Kami tidak menutup destinasi wisata, hanya Pura Besakih yang kita tutup lainnya tidak. Karena Pura Besakih itu memiliki latar belakang pemandangannya Gunung Agung. Lainnya biasa saja. Kuta, biasa aja wisatawannya," ujarnya.

Seperti diketahui, Gunung Agung yang terletak di Karangasem Bali tengah berada dalam status awas. Wisatawan dan masyarakat telah diperingatkan untuk tidak berada di radius 9 km hingga 12 kilometer dari puncak Gunung Agung.