Juara Menembak ASEAN, TNI AD Borong 31 Medali Emas
- VIVA/Syaefullah
VIVA – TNI Angkatan Darat kembali mengukir prestasi dalam ajang lomba tembak antar Angkatan Darat Negara-negara ASEAN atau The ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 27 di Singapura, 14-23 November 2017. Kontingen TNI AD berhasil menyabet juara umum dalam ajang ketangkasan menembak tentara se-ASEAN itu.
Selama AARM di Singapura itu, kontingen TNI AD berhasil memenangi 9 tropi, 31 medali emas, 10 perak, 10 perunggu dari total 15 tropi dan 45 medali yang diperebutkan dalam ajang tersebut.
Sementara itu, peringkat kedua diraih oleh Thailand dengan perolehan 3 tropi, 7 emas, 12 perak, dan 6 perunggu. Disusul juara tiga diraih tuan rumah Singapura dengan perolehan medali 2 emas, 9 perak, dan 13 perunggu.
"Pada tahun 2017, kontingen TNI AD menjadi juara umum untuk ke-12 kalinya dari 27 kali penyelenggaraan lomba tembak AARM yang diikuti seluruh Angkatan Darat Negara-negara ASEAN," kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Mulyono di kantor Mabes AD, Jakarta Pusat, Selasa, 28 November 2017.
Menurut Mulyono, TNI AD merupakan kontingen yang hingga saat ini paling banyak menjuarai lomba AARM secara berturut-turut mulai dari tahun 2008 hingga 2014 dan 2017. "Besar harapan saya agar tradisi juara ini terus berlanjut pada event-event berikutnya," ujarnya.
Jenderal Mulyono juga berpesan kepada para kontingen yang menjuarai lomba menembak agar melakukan evaluasi dan kaji ulang, guna mengetahui kekurangan sekecil apa pun demi perbaikan ke depan dan dapat meningkatkan prestasi di masa yang akan datang. Di samping itu, kontingen juga jangan cepat berpuas diri.
"Karena apa yang kami peroleh saat ini merupakan tantangan yang harus dipertahankan di masa yang akan datang," ujarnya.
Keberhasilan kontingen TNI AD pada event AARM ke-27 di Singapura mendapat apresiasi dari negara lain. Banyak negara berpikir bagaimana caranya mengalahkan kontingen TNI AD dalam kejuaraan menembak ini. Ada beberapa negara yang minta dilatih TNI AD menghadapi kejuaraan itu.
Diminta Tiga Negara
Setidaknya tiga negara di ASEAN sudah meminta agar bisa dilatih TNI AD. Yakni Brunei Darussalam, Laos, dan Malaysia. Permintaan dari negara jiran itu beralasan, karena pada AARM tahun depan dilaksanakan di Malaysia.
"Dia (Malaysia) tidak ingin malu negaranya atau kalah atau minimal dapat tropi atau medali," ujarnya.
Meskipun Malaysia dan negara lainnya minta dilatih TNI AD, Jenderal Mulyono tetap yakin pasukannya tetap mampu tampil sebagai juara umum, dengan memborong medali dalam ajang lomba menembak tersebut.
"Kalau mengalahkan Indonesia, dia tidak mungkin, tapi sedikit banyak mereka dapat trofi atau medali," tutur Mulyono. Ia menegaskan, permintaan tiga negara agar dilatih TNI AD itu akan disanggupi, sebagai komitmen dari persahabatan antarnegara.
Untuk diketahui, jumlah petembak 37 orang dengan Komandan Kontingen Mayor Inf Nur Wahyudi, terdiri atas Kopassus (23 orang). Kostrad (enam orang), Kodam lI/Sriwijaya (dua orang). Kodam V/Brawijaya (dua orang), Kodam Vl/Mulawarman (satu orang), Kodam XIV/Hasanudin (satu orang). Kodam XVI/Pattimura (satu orang), dan Pusdikku Kodiklat TNI AD (satu orang).
Indonesia meraih sembilan tropi dari 15 tropi yang diperebutkan dan 31 medali emas dari 45 emas medali yang diperebutkan. Sembilan tropi yang diraih didapat dari materi senapan dua tropi, Karaben dua tropi, pistol putra dua tropi, senapan otomatis dua tropi (Champion Individual dan overall tim) dan pistol putri satu tropi (Champion Individual).
Kemudian, enam peraih Champion Individual yaitu Lettu Inf Safn'n Sihombing materi Pistol Putra (Kopassus), Praka Zulkarnaen Amirullah materi Karaben (Kodam ll/Sriwijaya) Sertu Woli Hamzan materi Senapan (Kodam XVI/Pattimura) Sertu Carlelis Manusama materi Pistol Putri (Kodam XVI/Pattimura), Serka Priyanta dan Sertu Hari Mulyono materi Senapan Otomatis/Machine Gun (Kopassus).