Jelang Pensiun, Jenderal Gatot Diminta Tak Mutasi Anak Buah

Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta/File Photo

VIVA – Dewan Perwakilan Rakyat kembali menggelar sidang paripurna pada Selasa 5 Desember 2017. Sidang ini akan membacakan sejumlah surat penting yang masuk ke DPR, salah satunya surat pergantian Panglima Tentara Nasional Indonesia.

Berdasarkan prosedur yang berlaku, Komisi I yang akan bertugas melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon panglima baru yang direkomendasikan Presiden Joko Widodo, yaitu Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal Hadi Tjahjanto.

"Konsekuensi logisnya, maka calon Panglima TNI harus segera menyiapkan diri untuk mengikuti uji kelayakan yang akan dilaksanakan di Komisi I DPR," kata Wakil Ketua Komisi I, Tubagus Hasanuddin, di Senayan, Selasa 5 Desember 2017.

Hasanuddin juga menyarankan Panglima TNI saat ini, Jenderal Gatot Nurmantyo, sudah mulai menyiapkan memo serah terima jabatan. Hal itu karena surat Presiden juga menginstruksikan pemberhentian secara hormat atas Jenderal Gatot dari Panglima TNI.

"Dan tidak membuat keputusan-keputusan strategis di akhir masa jabatannya, termasuk melakukan mutasi para perwira tingginya. Mutasi para perwira tinggi sebaiknya dilakukan oleh panglima baru agar suasana kondusif akan lebih tercipta," kata Hasanuddin, mantan perwira tinggi TNI yang kini jadi politisi PDIP.

Sebelumnya, surat pergantian Panglima TNI dari Presiden Jokowi telah disampaikan Mensesneg ke Pimpinan DPR pada Senin kemarin. Selanjutnya, calon Panglima akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi I DPR. (ren)