Hewan Langka Tapir Masuk Permukiman Warga

Petugas dari Kementerian LH mengevakuasi Tapir yang masuk ke permukiman warga di Kampung Kristen Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Selasa (19/12/2017)
Sumber :
  • VIVA/Twitter @KementerianLHK

VIVA – Video penangkapan seekor Tapir dewasa yang masuk ke permukiman warga di Kampung Kristen Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara menjadi viral di jejaring sosial Facebook.

Dalam video yang beredar, hewan herbivora langka ini terlihat terikat dan menjadi tontonan warga. Namun demikian, dari pengunggah video, penangkapan Tapir itu dilakukan untuk menyelamatkannya.

"Kami menangkapnya bukan bermaksud jahat tp buat d serahkan ke kebun binatang. Biar semua gak bersangka buruk terhadap kami," tulis akun Facebook bernama Anggi Alexander Dranat Sitanggang yang mengunggah video itu, Senin, 18 Desember 2017.

Luka-luka

FOTO: Kondisi tapir yang ditemukan masuk ke permukiman warga di Kabupaten Labuhan Batu Selatan usai dievakuasi, Selasa (19/12/2017)

Sejauh ini sejak penemuan Tapir itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan langsung merespons laporan warga dan mengirimkan tim evakuasi ke Kabupaten Labuhan Batu Selatan.

Di linimassa Twitter, sejumlah foto penanganan hewan yang menyerupai babi dan memiliki ciri khas berupa moncong panjang seperti Tringgiling itu langsung diunggah oleh tim.

"Hasil pemeriksaan awal oleh dokter hewan, bahwa satwa mengalami trauma berat, lemas, luka lecet pda beberapa bagian tubuh dan kuku, serta luka agak berat pada kaki kanan belakang," tulis akun Kementerian LHK yang diunggah Selasa, 19 Desember 2017.

Sementara, mengingat Tapir tersebut masih dalam proses pemeriksaan dan perawatan. Maka sementara, hewan berwarna putih hitam itu ditangkarkan sebelum siap dilepasliarkan.

Seekor Tapir dewasa, umumnya memiliki panjang tubuh sampai 225 sentimeter. Hewan herbivora ini dikenal karena bentuknya yang khas, yakni memiliki hidung yang panjang menyerupai belalai pendek.

Makanan utama Tapir adalah dedaunan. Ia juga bisa mengkonsumsi buah-buahan yang berserakan di hutan. Hewan ini dianggap memiliki peran penting dalam proses regenerasi hutan dan penyebaran bibit pohon di hutan.