Caleg Haramkan Dicoblos, PBB: Mereka Memang Enggak Ada yang Pilih
- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA – Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang, Afriansyah Fery Noer menanggapi caleg yang tak ingin dicoblos karena kecewa. Fery mengatakan sudah meminta para caleg itu membuat surat mundur secara internal.
"Biar saja mereka memang enggak ada yang milih kok. Jadi biar saja. Kami masih banyak stok caleg potensial. Iya kita minta mereka buat surat mundur intern saja," kata Afriansyah saat dihubungi, Rabu 30 Januari 2019.
Ia menjelaskan caleg tak bisa mundur karena sudah masuk ke dalam daftar calon tetap (DCT) yang ditetapkan KPU. Untuk merespons polemik ini, ia mengaku juga sudah berkomunikasi dengan para caleg tersebut.
"Tapi, mereka memang maunya ke pilihan yang bukan diusung DPP. Mereka kecewa. Tapi, rata-rata mereka hanya caleg bukan pengurus internal," kata Afriansyah.
Kemudian, ia juga mengklaim jumlah caleg yang membelot juga tak banyak. Bahkan, kata dia, bisa dihitung dengan jari. Sementara, ia meyakini tetap memiliki caleg potensial lainnya.
"Makanya kami minta mereka buat surat resmi mundur ke intern PBB masing-masing tingkatan. Kami tetap punya caleg yang potensial, kan tak bisa menukar, tetap kami bekerja keras tunjukan sama umat," jelas Fery.
Baca: Jadi Caleg PBB, Novel Bamukmin: Saya Haramkan Nama Saya Dicoblos
Dia menekankan perjuangan di Pemilu 2019 cukup berat. Namun, PBB akan memperjuangkan caleg yang komitmen untuk dipilih umat.
"Di 2019 akan dipilih umat dan mewakili umat di parlemen baik DPR RI, DPRD, Provinsi, DPRD kabupaten/kota," kata Afriansyah.
Baca: Bila Yusril Dukung Jokowi, Alumni 212 Mundur Nyaleg dari PBB
Sebelumnya, politikus PBB, Novel Chaidir Hasan Bamukmin mengomentari dinamika internal partainya. Sebagai caleg PBB, ia menegaskan mengharamkan dirinya untuk dicoblos.
Novel yang maju sebagai caleg DPRD DKI tak ingin dicoblos karena tak rela suaranya diberikan ke PBB. "Benar (meminta tak dipilih) dan saya memang mengharamkan nama saya untuk dicoblos," kata Novel saat dikonfirmasi VIVA, Rabu 30 Januari 2019. (zho)