Kubu Jokowi Serukan Perang Total

Calon Presiden Joko Widodo menyapa pendukungnya seusai menghadiri Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Capres dan Cawapres Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arsul Sani mengungkapkan, pihaknya menyerukan perang total untuk pemilihan presiden 2019. Yakni, dengan mendekati target pemilih secara lebih spesifik lagi.

"Perang total itu, artinya kami melakukan kegiatan-kegiatan infantri dalam bentuk micro targeting," kata Arsul di Jakarta Pusat, Kamis 14 Februari 2019.

Caranya, menurut dia, yakni dengan menggerakkan calon legislatif atau pengurus partai untuk berkampanye kepada warga. Kemudian, dibagi-bagi wilayah yang bisa dipegang oleh mereka.

"Misalnya suatu hari seorang caleg lah dari satu partai atau struktur partai dan juga relawan, itu berapa ratus rumah, berapaan RT gitu, target itu sudah mulai kami petakan juga gitu ya," ujar Arsul.

"Dan, bagaimana kami melakukan pembagian jangan sampai misalkan disatukan di daerah," lanjut dia.

Dia mengakui, sengaja menggunakan istilah 'perang total'. Yakni, agar jajaran di bawah tidak bersantai-santai dalam memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf.

"Itu untuk kita bisa kerja total dan kerja keras dan tak berleha-leha lagi, itu maknanya di situ. Itu tadi intensifnya dan sinerginya ya. Itu sebab ya, saya kira di kedua kubu persoalan sinergi antarpartai bukan hal yang gampang dijalankan," tutur Arsul. (asp)