Kubu Prabowo: Pernyataan Bos Bukalapak Bentuk Harapan

Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat (PD), Ferdinand Hutahaean.
Sumber :
  • Edwin Firdaus

VIVA – Seruan boikot aplikasi Bukalapak ramai beredar usai postingan Pendiri dan Kepala Eksekutif Bukalapak, Achmad Zaky yang menyebut-nyebut 'Presiden Baru' di Twitter.

Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengakui seruan itu adalah hak politik. Begitu juga apa yang telah dilakukan oleh Achmad Zaky.

"Seruan tersebut merupakan bentuk hak politik, sebagaimana pernyataan bos Bukalapak.com juga adalah sebuah kemerdekaan dan kebebasan politik," kata anggota advokasi BPN, Ferdinand Hutahaean ketika dihubungi, Jumat, 15 Februari 2019.

Terkait seruan itu, lanjut dia, menunjukkan bahwa masih banyak orang yang anti dengan perbedaan pendapat atau sikap politik. Dia menilai, hal itu memperlihatkan kualitas demokrasi yang tidak baik. "Ternyata bangsa kita ini sudah terjerumus jauh ke jurang anti perbedaan, yang berbeda dianggap musuh. Inilah penurunan kualitas demokrasi kita sekarang," ujar Ferdinand.

Mengenai pernyataan Achmad Zaky itu, politikus Partai Demokrat ini menilai, itu adalah penyampaian dari sebuah harapan sehingga tak perlu dianggap berlebihan. "Bagi saya pernyataan bos Bukalapak adalah bentuk harapan dan bentuk kemerdekaan berpolitik," kata Ferdinand.

Sebelumnya, Achmad Zaky dalam unggahannya membeberkan perbandingan alokasi dana riset dan pengembangan di berbagai negara. Menutup postingan tersebut, Zaky berharap presiden baru bisa menaikkan alokasi dana riset dan pengembangan. Frasa 'presiden baru' memicu lahirnya tagar bernada boikot Bukalapak.