Golkar Akui Ajukan Tetty Paruntu Calon Menteri Representasi Perempuan

Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro

VIVA – Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk F Paulus, mengungkapkan batalnya pertemuan Bupati Minahasa Selatan, Christiany Eugenia Paruntu atau Tetty Paruntu, bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, kemarin. 

Menurut Lodewijk pertemuan tersebut batal setelah Tetty bertemu dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg). Dalam pertemuan tersebut, Tetty dikonfirmasi terkait kasus Bowo Sidik yang saat ini sedang berproses di pengadilan Tinggi Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).

"Pak Pratikno menanyakan masalah itu kepada Bu Tetty. Bu Tetty menjawab bahwa itu tidak benar, dia tidak  melakukan tindakan itu. Terkait dengan apa Bowo sidik dan sekda dan sebagainya," kata Lodewijk di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 22 Oktober 2019.

Mantan Danjen Kopassus ini menambahkan sedangkan pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dengan Tetty adalah untuk membantu menjelaskan kasus Bowo Sidik. "Pak Airlangga ya membantu mengklarifikasi masalah itu," ujarnya.

Lodewijk mengakui Tetty merupakan salah satu kader yang diajukan sebagai kandidat calon menteri. Tetty disiapkan untuk mewakili representasi perempuan di kabinet Jokowi-Ma'ruf.   

"Ada komunikasi terkait dengan daerah dan gender, dicarikan perempuan. Dia salah satu perempuan yang juga beragama non-Islam," katanya.

Sebelumnya nama Bupati Minahasa Selatan, Christiany Eugenia Paruntu atau Tetty Paruntu, menjadi buah bibir dan viral di media sosial. Penyebabnya lantaran Tetty datang ke Isana Negara menggunakan kemeja putih lengkap dengan celana hitam layaknya calon para menteri yang dipanggil Jokowi, Senin kemarin.

Tetty datang ke Istana pukul 10.00 WIB didampingi dua stafnya. Usut punya usut, Tetty diketahui merupakan salah satu nama yang diajukan oleh Golkar menjadi pembantu Jokowi di periode kedua.

Saat datang ke Istana, tak satu kata pun yang diucapkan Tetty kepada awak media yang sudah berjejer di depan pintu masuk. Dia hanya melambaikan tangan sambil sesekali melemparkan senyum.

Namun, setelah beberapa saat ia masuk, muncul keanehan. Karena terbilang lama, dalam hitungan mungkin sudah satu jam. Padahal, para calon menteri lain seperti Mahfud MD hingga bos Go-Jek, Nadiem Makarim, hanya sekitar 20 menit.