Ramadhan di Tengah Corona, PKS: Jangan Kendor Perkuat Solidaritas

Dokumen elite PKS bersama Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini (tengah)
Sumber :
  • Dok. PKS

VIVA – Umat muslim di belahan dunia termasuk Tanah Air akan menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadhan. Namun, momen Ramadhan kali ini berbeda karena ada pandemi Corona Covid-19.

Ketua Fraksi PKS di DPR, Jazuli Juwaini mengatakan Ramadhan tahun ini diharapkan sebagai momen perkuat solidaritas di tengah pandemi Corona. Ia bilang perbedaan yang tampak saat Ramadhan nanti adalah aktivitas masyarakat termasuk ibadah yang sebagian besar dilakukan di rumah.

Jazuli mengingatkan pentingnya physical distancing atau menjaga jarak fisik agar bisa dipatuhi masyarakat. Menurutnya, dengan menjalankan physical distancing setidaknya sudah membantu pemerintah dalam mencegah penularan Corona.

"Karena penanganan Covid-19 butuh kebersamaan, tidak bisa mengandalkan pemerintah saja. Kita ikuti semua protokol kesehatan. Apa yang bisa kita bantu kita bantu dengan semangat gotong royong. Dan memasuki Ramadhan solidaritas nasional harus semakin kuat," kata Jazuli, dalam keterangannya, Kamis, 23 April 2020.

Masih terkait pandemi, ia berharap semua elemen masyarakat bisa bersatu dan meningkatkan solidaritas untuk saling membantu. Bagi dia, hikmah positif di balik pandemi ini, adalah menjadi titik balik bagi yang berkecukupan bisa membantu masyarakat terdampak Corona. Masyarakat harus tetap berpikir positif dalam menghadapi ujian pandemi ini.

"Bulan Ramadhan, jangan kendor untuk solidaritas. Hari-hari ini layak kita jadikan sebagai hari solidaritas nasional," sebut Anggota Komisi I DPR itu.

Dia pun mengimbau agar masyarakat juga menjalani imbauan pemerintah terkait menjalani ibadah dari rumah selama Ramadan. Kata Jazuli, tak masalah beribadah seperti salat tarawih, buka puasa, sampai tadarus Alquran di rumah. Menurutnya, umat muslim saat Ramadhan harus panjatkan doa kepada Allah agar melimpahkan rahmat dengan harapan virus Corona hilang dari bumi Indonesia.

"Hidupkan siang malam Ramadhan dengan ibadah berjemaah bersama keluarga. Hadirkan aktivitas yang merekatkan ketahanan keluarga dengan lebih banyak berdoa, tilawah, dan berbagi hikmah atas kondisi yang terjadi," ujarnya.

Pun, data kasus positif Corona jelang Ramadhan belum memperlihatkan angka penurunan. Justru, yang ada meningkat berdasarkan data per Rabu, 22 April 2020. 

Juru Bicara Khusus Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan, kasus positif virus Corona, hingga Rabu kemarin bertambah 283 sehingga total pasien positif sebanyak 7.418 orang.

"Update dari seluruh rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 di Indonesia, tanggal 21 April pukul 12.00 WIB hingga 22 April pukul 12.00 WIB, dari hasil pemeriksaan PCR terjadi penambahan kasus baru sebanyak 283 orang. Total, kasus kumulatif hari ini 7.418 orang positif," ujar Yurianto, dalam konferensi pers melalui akun YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu, 22 April 2020.

Namun, ada kabar positif yaitu pasien yang dinyatakan sembuh meningkat yakni 71 orang, sehingga total 913 orang telah sembuh. Kemudian, untuk meninggal dunia bertambah 19 orang sehingga total sebanyak 635 orang.

Sementara, awal Ramadhan 2020/1441 H diprediksi jatuh pada Jumat besok, 24 April 2020. Pemerintah melalui Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat penentuan awal Ramadhan pada Kamis sore ini.