Pengamat: Andika Perkasa Layak Jadi Menteri Kabinet Jokowi
- YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa
VIVA Politik – Direktur The Indonesia Intelligence Institute Ridlwan Habib mengatakan Jenderal TNI Andika Perkasa layak mengemban amanah menjadi salah satu menteri di dalam kabinet kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
“Prestasi dan pengalaman Jenderal Andika dapat membantu kerja pemerintahan pada 2023 yang penuh dinamika," kata Ridlwan Habib yang juga pengamat militer dan intelijen tersebut di Jakarta, Senin, 5 Desember 2022.
Ridlwan Habib menilai kapabilitas sosok Jenderal TNI Andika Perkasa masih dibutuhkan Presiden Joko Widodo.
"Kabarnya akan ada reshuffle (perombakan kabinet) dalam waktu dekat; jika benar, maka Pak Andika bisa menjadi menteri, yang pas kayaknya Menteri Pertahanan," katanya.
Dia mengatakan Menteri Pertahanan yang sedang menjabat, Prabowo Subianto, yang digadang-gadang menjadi calon presiden bisa saja diganti agar lebih fokus dalam mengelola partai politiknya.
Ridlwan mengatakan peran Andika sebagai Panglima TNI setahun terakhir terbukti baik dan berhasil. Beberapa pencapaian besar berhasil disuguhkan Andika, seperti latihan besar-besaran Super Garuda Shield dan tugas pengamanan KTT G-20 di Bali November 2022.
"Jika menjadi Menhan, Pak Andika bisa mengkonsolidasikan berbagai rencana yang sudah disusun, namun belum tuntas diselesaikan karena keburu habis masa jabatan menjadi panglima TNI," kata dia.
Posisi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) pasti berganti karena Yudo naik menjadi panglima. Dari beberapa calon bintang tiga, menurut Ridlwan, Rektor Universitas Pertahanan Laksamana Madya Amarulla Octavian paling berpeluang dipilih presiden.
"Profesor Octavian adalah laksamana bintang tiga Angkatan Laut yang jago 4 bahasa asing dan sudah menulis puluhan buku tentang doktrin dan strategi angkatan laut," kata Ridlwan.
Dia mengatakan situasi geopolitik kawasan laut sekitar Indonesia sedang hangat, misalnya ketegangan di Selat Taiwan, pencurian ikan di Laut Natuna, dan peningkatan persenjataan kapal selam Australia di sisi selatan Jawa.
"Perlu figur KSAL yang cerdas, bisa berdiplomasi, dan paham tentang dinamika ancaman maritim. Dari calon-calon yang ada saya kira Pak Octavian tepat jika dipilih Presiden menjadi KSAL yang baru pengganti Pak Yudo," ujarnya. (ant)