JK: Anggota DPR Bolos, Dari Dulu Begitu

Jusuf Kalla (JK) telepon Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Sumber :
  • ANTARA/Saptono

VIVAnews - Tokoh Nasional, HM Jusuf Kalla mengaku tidak heran dengan perilaku anggota dewan perwakilan rakyat (DPR) yang suka membolos dalam rapat-rapat di parlemen.

Menurut Kalla, membolos sudah menjadi kebiasaan anggota dewan di semua negara.
 
"Sejak dari dulu juga begitu, tidak hanya di Indonesia, di Amerika juga begitu," kata Kalla di TIM usai memberikan kuliah umum, Selasa 27 Juli 2010.
 
Jusuf Kalla mengaku sebagai warga negara biasa, kecewa atas perilaku wakil rakyat yang dinilai negatif itu. Namun demikian,  perilaku itu tidak aneh karena normal dialami setiap orang.
 
"Kalau kongres [sidang] memang begitu, tapi nanti kalau voting tiba-tiba saja orangnya jadi banyak," kata dia.
 
JK berpendapat adanya berita wakil rakyat membolos menunjukkan bahwa sistem yang ada sekarang perlu diperbaiki, misal banyaknya pembagian komisi di DPR dan tersebar dengan topik cukup banyak.

Dalam mekanisme kehadiran juga masih mengandalkan catatan administratif. "Jadi menurut saya memang perlu secara fisik dicocokkan," kata dia.

Berita bolosnya para wakil rakyat membuat DPR bertindak. Absensi sidik jari segera diberlakukan.

"Itu akan kita laksanakan. Tidak ada yang bisa menolak. Karena itu
sudah diatur dalam peraturan tata tertib," kata Ketua DPR, Marzuki Alie.

Informasi yang diterima VIVAnews dari Biro Persidangan Sekretariat Jenderal DPR, Selasa 27 Juli 2010, dari tiga masa sidang, Fraksi Demokrat salah satu fraksi yang menempati posisi tertinggi dalam tingkat kehadiran rapat.

Pada masa sidang pertama (1 Oktober sampai 4 Desember 2009), tingkat kehadiran tertinggi diraih Fraksi Hanura. Kemudian disusul, Gerindra, PPP, dan Demokrat. Posisi terendah diraih Fraksi Kebangkitan Bangsa dengan tingkat kehadiran 86,6 persen.

Pada masa sidang kedua (4 Januari sampai 5 Maret 2010), Fraksi Demokrat berada di posisi puncak kehadiran tertinggi. Posisi terbawah pada masa sidang ini masih disandang Fraksi Kebangkitan Bangsa dengan tingkat kehadiran 78,3 persen.

Memasuki masa sidang ketiga (5 April sampai 18 Juni 2010), Fraksi PPP merupakan fraksi dengan tingkat kehadiran tertinggi, 78,9 persen. Posisi terbuncit diraih Fraksi PDI Perjuangan yakni 61,2 persen. (sj)