Bicara Penggantinya, Mahfud MD: Saya Belum Tahu Siapa yang Menggantikan

Menko Polhukam Mahfud MD saat konferensi pers soal pengunduran dirinya.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta - Mahfud MD resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan atau Menkopolhukam, Kabinet Indonesia Maju atau KIM periode 2019-2024. Penyerahan resmi surat pengunduran diri sudah dilakukan Mahfud sore tadi di Istana Kepresidenan Jakarta, dan diterima langsung oleh Presiden Jokowi.

Meski memutuskan mundur lantaran ikut kontestasi Pilpres 2024 sebagai cawapres, Mahfud enggan mengomentari terkait sosok yang akan menggantikannya nanti. 

"Karena saya belum tahu siapa yang akan menggantikan, jadi saya juga tidak menyiapkan pesan untuk Menkopolhukam," kata Mahfud MD saat konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, Kamis, 1 Februari 2024.

Menurutnya setiap menteri pasti akan dibekali sendiri oleh Presiden Joko Widodo. Ia pun akan membuka diri jika menteri yang menjabat sebagai penggantinya di Menkopolhukam ingin bertanya-tanya terkait tugas yang diembannya selama 4 tahun lebih itu, kepada dirinya.

"Silakan saja setiap menteri itu menurut saya nanti akan dibekali sendiri oleh Presiden karena waktu saya dulu jadi Menko juga dibekali, ketika saya menjadi Plt Menpan-RB selama 2 bulan juga dibekali, ketika jadi Plt Menkominfo saya juga dibekali, biar Presiden yang membekali itu semua kecuali nanti menteri barunya tanya kepada saya, saya tentu akan terbuka dengan senang hati," jelas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi atau MK itu.

Kendati demikian, Mahfud menilai Presiden Jokowi lebih berhak untuk menunjuk siapa yang akan menjadi Menkopolhukam selanjutnya. Ia pun tak memberikan rekomendasi yang cocok untuk menggantikan posisinya.

"Tapi kalau siapa-siapa nama yang cocok untuk menggantikan itu sama sekali saya hindari untuk bicara itu karena itu sepenuhnya hak prerogatif Presiden. Hak prerogatif itu menyangkut profesionalisme dan menyangkut konstelasi politik yang diinginkan oleh Presiden juga jadi saya tidak akan ikut campur," jelasnya.

Sebelumnya, Mahfud MD telah menyerahkan langsung surat pengunduran diri dari Kabinet Indonesia Maju kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis, 1 Februari 2024.

“Baru saja saya diterima Bapak Presiden, Bapak Joko Widodo yang ditemani Bapak Mensesneg, Bapak Profesor Pratikno. Saya menyampaikan surat kabar tentang kelanjutan tugas saya sebagai Menko Polhukam,” kata Mahfud di Kantor Presiden.

Mahfud menyampaikan inti surat yang diserahkan kepada Presiden Jokowi yakni permohonan untuk berhenti dan isi surat itu singkat hanya berisi tiga hal.

Pertama, Mahfud menyampaikan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang pada tanggal 23 Oktober 2019 mengangkat sebagai Menko Polhukam dan menyerahkan SK pengangkatannya dengan penuh penghormatan.

“Dan penghormatan saya kepada beliau pada saat ini, sehingga saya secara resmi dan dengan penuh hormat juga hari ini menyatakan minta atau memohon berhenti dengan sebuah surat itu,” ujarnya.

Lalu, Mahfud menyampaikan isi kedua suratnya itu adalah permohonan berhenti. “Ketiga, saya mohon maaf kepada beliau kalau memang ada masalah-masalah yang kurang saya laksanakan dengan baik,” ucapnya.