Akbar: Tak Dapat Kursi Kabinet, Tak Apa-apa

Akbar Tandjung
Sumber :
  • ANTARA/Ismar Patrizki

VIVAnews - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung, meminta partai politik tidak memaknai koalisi sekadar demi kursi menteri. Makna koalisi lebih dari itu.

"Cara berpikir itu menurut saya tidak tepat," kata Akbar dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis 17 Februari 2011. "Harusnya berpikir cita-cita perjuangan partai. Itu yang menjadi tolak ukur," kata Akbar.

Pernyataan Akbar ini menanggapi pergantian Muladi sebagai Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional yang dikaitkan dengan porsi Golkar di kabinet. Akbar sendiri sebelumnya sudah menyatakan, pergantian Muladi merupakan hal yang biasa.

Akbar menyatakan, kalau sudah tidak sejalan dengan aspirasi partai dan rakyat yang memilihnya, partai yang masuk koalisi harus punya keberanian mengatakan tidak sependapat. Ukurannya objektif.

"Presiden tidak lagi memberi tempat di kabinet, ya tidak apa-apa. Karena kita bangun partai bukan untuk kepentingan orang per orang," kata Akbar.

Muladi digantikan Budi Susilo Supandji yang merupakan adik kandung Hendarman Supandji, mantan Jaksa Agung. Sebelum pelantikan Budi Susilo, Muladi menegaskan pergantiannya tidak ada kaitan dengan posisinya di Partai Golkar dan reshuffle kabinet.

Muladi menegaskan memang sudah seharusnya ia diganti mengingat ia sudah menjabat Gubernur Lemhanas selama enam tahun. (umi)