Inikah Hasil Tim Investigasi Demokrat?

Ahmad Mubarok
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews - Isu suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Jakabaring, Palembang menyeret nama sejumlah politisi Partai Demokrat. Tak mau jadi bulan-bulanan, partai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu membentuk tim investigasi untuk mengumpulkan fakta-fakta terkait keterlibatan kadernya dalam kasus itu.

Lantas, apa temuan tim investigasi bentukan Demokrat itu? Anggota Dewan Pembina Demokrat, Ahmad Mubarok mengatakan tim investigasi tak menemukan data apapun atas keterlibatan sejumlah kadernya dalam kasus itu. Dia mengatakan, tudingan yang dilontarkan Kamaruddin Simanjuntak, mantan pengacara tersangka Mindo Rosalina Manulang itu, hanya opini saja.

"Tim investigasi menemukan tudingan keterlibitatan itu hanya opini, tidak disertai bukti yang kuat," kata Mubarok kepada VIVAnews.com, Jumat 20 Mei 2011.

Namun demikian, Mubarok mengakui tim investigasi bentukan Demokrat itu tak bisa melakukan penelusuran secara mendalam, karena sejumlah kendala. Sehingga, hasilnya juga tak sempurna. "Lebih pada kulitnya saja, lebih pada data-data yang bisa diakses saja," kata dia.

Menurut dia, tim investigasi itu bukanlah penegak hukum. Sehingga, keterbatasan dalam penelussuran itu menjadi sebuah kewajaran. "Kami kan bukan penegak hukum, sehingga tidak bisa memanggil si ini, si itu," kata dia. "Tapi itu tadi hasilnya, tudingan itu kita nilai tidak disertai dengan bukti yang kuat."

Sehingga, tambah dia, Deokrat menyerahkan sepenuhnya kasus ini pada proses hukum yang sedang berjalan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Proses hukum itu nanti yang akan menentukan," kata dia.

Demokrat, kata dia, tidak akan melakukan intervensi apapun atas proses hukum di KPK jika nantinya ada kader yang dinyatakan terlibat. "Kami komitmen, tak ada kompromi dengan korupsi," tuturnya.

Sejumlah nama politisi Demokrat disebut-sebut terlibat dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games ini. Bendahara Demokrat, Nazaruddin dan Angelina Sondakh adalah nama-nama yang sering dikait-kaitkan dalam kasus ini.

Awalnya, dugaan keterlibatan politisi Demokrat disuarakan mantan pengacara Mirdo Rosalina Manulang, salah satu tersangka, Kamaruddin Simanjuntak. "Dalam pemeriksaan, dia [Rosa] menyebut ada politisi yang terlibat. Dia atasan Rosa," kata Kamarudin, Kamis, 28 April 2011. (adi)