Presiden Diminta Fokus pada Pekerjaan Saja

Jimly Asshiddiqie
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie, menyatakan bahwa sikap reaktif Presiden Susilo Bambang Yudhoyono setelah menerima pesan singkat "fitnah" dan pembentukan tim penjemputan Muhammad Nazaruddin oleh Partai Demokrat, hanya akan menguatkan dugaan praktik permainan citra saja.

"Menurut saya, itu tidak terlalu penting," ujar Jimly usai diskusi publik 'Partai Politik Menggerogoti Anggaran Negara' di Rumah Perubahan, Kompleks Pertokoan Duta Merlin, Gajah Mada, Jakarta Pusat, Senin, 30 Mei 2011.

"SBY harus menunjukkan bukti kepada publik bahwa partainya serius menghadirkan Nazaruddin."

Menurut Jimly, sebaiknya Presiden ikhlas, tidak usah risau dengan isi SMS dan tetap fokus pada pekerjaannya. "Berapa orang sih yang baca SMS itu? Kalau orang sikapnya sudah antipemerintah pasti senang sekali menerima SMS itu, tapi kalau orang yang obyektif, pasti tidak percaya" ujar dia.

Jimly mengatakan, bisa saja jika Presiden meminta mengusut SMS tersebut. "Tapi sebenarnya ini merupakan risiko pejabat yang harus siap dikritik, atau bahkan dikecam," katanya.

Dia menambahkan, untuk mengakhiri polemik tersebut, Nazaruddin harus segera dipulangkan ke Indonesia. "Tunjukkan kebesarannya sebagai seorang negawaran dan juga pejabat negara," tuturnya.