Kantor PDIP "Diserang" Oknum TNI, Kader Diminta Tenang

Sumber :
  • MPMC/ Bachren

VIVAnews - Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait angkat bicara terkait insiden penyerangan kantor DPP PDI Perjuangan di Lenteng Agung, yang diduga dilakukan oleh beberapa oknum anggota TNI.

Maruarar yang ditemui dalam peringatan Harlah Gerakan Pemuda Ansor ke-79 di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Sabtu 20 April 2013, mengaku menyerahkan penyelesaian kejadian itu kepada aparat berwajib.

"Karena negara kita negara hukum, jadi sebagai partai politik tentu sangat menghormati hukum dan kami sangat patuh untuk hal itu," kata dia.

Maruarar juga meminta seluruh kader PDI Perjuangan untuk tetap tenang, tidak terpancing emosi. "Saya percaya TNI adalah tentara rakyat dan jangan ada yang main hakim sendiri," katanya.

PDI Perjuangan juga meminta pihak TNI untuk menaruh perhatian terhadap masalah ini. "Saya rasa jika sudah masuk pada wilayah korban dan luka, kami harus menghormati proses lebih lanjut. Pakai hukum sipil atau militer yang penting untuk menjaga situasi ini agar tetap kondusif," ucap dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, diserang oleh anggota TNI. Pos DPP PDIP itu diserbu oleh 20 orang yang diduga anggota TNI Yon Zikon 13. Insiden itu terjadi pukul 20.30 WIB, Sabtu 20 April 2013.                 

Menurut politisi PDIP, Eva Kusuma Sundari, kejadian berawal dari kecelakaan antara anggota TNI dan siswa SMA di samping SPBU dekat kantor PDIP. "Anak SMA itu dipukuli dua tentara, Satgas kami melerai, tapi kemudian datang 20 anggota TNI menyerbu," kata Eva dalam rilis yang diterima VIVAnews.

Berkaitan dengan insiden ini, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigadir Jenderal TNI, Rukman Ahmad, oleh anggota TNI ke Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, pada Sabtu malam 20 April 2013.

Rukman menyatakan bahwa hal itu merupakan kesalahpahaman dengan warga. "Saya klarifikasi. Itu bukan penyerangan, hanya salah paham saja dengan warga dan lokasinya di depan kantor PDIP," ujar Rukman. (art)