DPR: Jangan Lagi Terima Pesawat Hibah dari Negara Lain
Selasa, 30 Juni 2015 - 15:35 WIB
Sumber :
- Antara/Irsan Mulyadi
VIVA.co.id - Anggota Komisi I DPR dari Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, jatuhnya pesawat Hercles C 130 milik TNI AU di Medan, Sumatera harus menjadi pelajaran. Tugas Panglima TNI yang baru adalah memodernisasi alutsista tanpa mengandalkan hibah peralatan bekas negara lain.
"Ini besok kita fit and proper test
calon Panglima TNI. Kita akan minta calon Panglima TNI menjelaskan. Ini sesuatu yang serius jangan ini dianggap sebagai sesuatu yang biasa. Hentikan hibah," ujar Muzani di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa 30 Juni 2015.
Muzani menjelaskan, meskipun pesawat Hercules hasil hibah sudah di upgrade, tetap saja ada batas usia kelayakan untuk dioperasikan. Sehingga pesawat bekas yang sudah di up grade tetap tidak akan maksimal.
"Walaupun di up grade itu masih pesawat bekas. Betapa pun mobil itu di cat se-cling apapun kalo bekas tetap aja kurang, lajunya juga berbeda dengan yang yang baru," katanya.
Muzani mendesak pemerintah agar tidak tergoda dengan tawaran berbagai hibah peralatan militer negara mampun. Biasanya penawaran hibah barang berkas dengan iming-iming harga murah.
"Pemerintah jangan tertarik lagi untuk menerima hibah-hibah negara mana pun, dengan apa pun, karena meski kita tidak maksimal. Kita punya kemampuan untuk beli yang baru," katanya.
Baca Juga :
"Ini besok kita fit and proper test
Muzani menjelaskan, meskipun pesawat Hercules hasil hibah sudah di upgrade, tetap saja ada batas usia kelayakan untuk dioperasikan. Sehingga pesawat bekas yang sudah di up grade tetap tidak akan maksimal.
"Walaupun di up grade itu masih pesawat bekas. Betapa pun mobil itu di cat se-cling apapun kalo bekas tetap aja kurang, lajunya juga berbeda dengan yang yang baru," katanya.
Muzani mendesak pemerintah agar tidak tergoda dengan tawaran berbagai hibah peralatan militer negara mampun. Biasanya penawaran hibah barang berkas dengan iming-iming harga murah.
"Pemerintah jangan tertarik lagi untuk menerima hibah-hibah negara mana pun, dengan apa pun, karena meski kita tidak maksimal. Kita punya kemampuan untuk beli yang baru," katanya.