Dulu Tukang Kritik, Fahri Hamzah Kini Puji SBY
- VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur
VIVA.co.id – Wakil Ketua DPR fraksi PKS, Fahri Hamzah memuji Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menjadi presiden selama 10 tahun memerintah.
Ia menceritakan kembali soal momen pertemuannya dengan Wakil Partai Demokrat Syarief Hasan. Ia sedang berada di DPR dan tiba-tiba bertemu dengan Syarief di media center DPR.
"Kebetulan saya sama Pak SBY kan tetangga. Saya tanya-tanya beliau kapan kita ketemu Presiden SBY. Kita bilang presiden loh. Karena tidak ada mantan presiden," kata Fahri disela acara International Conference of Asian Political Parties di Gedung DPR, Jakarta, Sabtu 23 April 2016.
Ia melanjutkan ingin mengobrol banyak isu dengan Syarief dan SBY. SBY memimpin Indonesia selama 10 tahun. Sehingga menurutnya banyak yang telah SBY lakukan selama masa pemerintahannya. "Pondasi ekonomi kita, pondasi demokrasi kita beliau letakkan. Jadi kita mesti belajar untuk melihat apa yang sudah terjadi, itu adalah satu prestasi," kata Fahri.
Ia mengakui saat pemerintahan SBY, ia kerap mengkritik. Ia mengklaim kritiknya bisa bermanfaat agar pemerintah waspada dalam menjalankan pemerintahan.
"Bukan kita benci pemerintah. Dalam demokrasi tidak ada benci-bencian. Jangan diambil hati. Ini soal cara kita melihat persoalan dan hasilnya baik. Tadi sudah disebut Pak Syarief (dalam acara ICAPP) APBN kita. Pak SBY melewati dua kali angka ribuan. Seribu dua ribu di jaman SBY semua. Jadi kita puji setelah berlalu, waktu berkuasa saya kritik," kata Fahri.
Menurutnya, langkah kritik yang Fahri lakukan saat pemerintahan SBY sama dengan kritik yang ia lakukan pada pemerintahan kali ini. Kalau Presiden Jokowi sudah pensiun, ia mengatakan juga akan memuji Jokowi. "Pak SBY sudah selesai menjadi presiden. Tidak ada lagi kritik buat dia. Partai urusannya Pak SBY, saya ngga mungkin ikut campur. Kami ini sahabat semua, ngga usah diadu-adu," kata Fahri. Namun rencana pertemuan antara Fahri dan SBY hingga kini belum juga dilaksanakan.
Sebelumnya, Fahri dipecat dari keanggotaan dan jabatannya di PKS. Ia pun mengambil langkah hukum atas sikap partai tersebut. Di tengah proses hukum dan transisinya yang diduga akan lengser sebagai Wakil Ketua DPR, Fahri kini dikabarkan mulai menjajaki dan melakukan pendekatan pada petinggi Demokrat.