Fahri Hamzah Bicara Deparpolisasi di Depan Parpol se-Asia
- VIVA.co.id / Lilis Khalisotussurur
VIVA.co.id – Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah mengungkit soal isu deparpolisasi dalam pidatonya di acara International Conference of Asian Political Parties (ICAPP). Fahri mengemukakan, tak bisa dipungkiri kepercayaan publik terhadap partai politik belakangan makin berkurang.
"Partai politik (parpol) merupakan kendaraan untuk memilih pejabat. Sebagaimana lazimnya dunia politik, publik merespons negatif terhadap parpol. Dan saat ini bahkan muncul ide deparpolisasi," kata Fahri dalam acara ICAPP di Gedung DPR, Jakarta, Sabtu 23 April 2016.
Fahri Hadir mewakili Ketua DPR, Ade Komarudin. Ditambahkannya, negara sebenarnya tidak bisa berjalan tanpa partai politik. Oleh karena itu wacana deparpolisasi bukanlah sesuatu yang ideal.
Sebab yang mestinya muncul adalah upaya menciptakan kader parpol berkualitas. Selain itu koneksi yang baik antara parpol dan konstituennya harus dibangun.
"Ke depan diharapkan partai-partai politik dapat menghasilkan kader-kader yang memiliki idealisme agar terhindar dari perbuatan tercela seperti korupsi. Ada sekitar 60 juta anak muda di Indonesia dan ini bukan jumlah yang sedikit apabila parpol dapat memaksimalkan pendidikan politik untuk para anak muda tersebut," kata Fahri.
Sementara Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno menilai partai politik sebaiknya tak menjadi sekadar mesin elektoral. Namun harus bisa melahirkan gagasan ide pemimpin baru.
"Bukan hanya soal kandidat untuk Pemilu yang akan datang," kata Eddy di sela-sela ICAPP itu.
Selain menyiapkan pemimpin, partai politik juga harus bisa melakukan pengelolaan dana yang baik dan komitmen untuk mencari solusi atas catatan minus partai politik selama ini.