Tjahjo: Ada Hari Batik, Masak Enggak Ada Hari Pancasila

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Sumber :
  • Moh. Nadlir/ VIVA.co.id

VIVA.co.id – Pemerintahan tengah menyiapkan rancangan peraturan presiden tentang penetapan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila, sekaligus untuk ditetapkan sebagai hari libur nasional. Terkait itu Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memastikan bahwa tanggal 1 Juni akan diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.

"Kita lihat saja besok, Pak Jokowi sudah hadir di Bandung ada acara dengan MPR. Kemudian ada 26 ormas yang akan buat syukuran Nasional di Tugu Proklamasi diketuai tokoh dari PBNU," ujar Tjahjo usai acara rapat konsolidasi gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) tahun 2016 di Grand Sahid Jaya Hotel, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa 31 Mei 2016.

Menurutnya, pemerintah ingin hari lahirnya Pancasila ditetapkan dan diperingati secara nasional, sama halnya dengan hari Batik dan hari Air Nasional atau hari lainnya.

"Intinya kita ada hari batik, ada hari air, masak tidak ada hari Pancasila yang kelahirannya  disampaikan oleh Bung Karno pada sidang BPUPKI. Inti daripada butir-butir Pancasila wajar kalau diperingati bagian daripada fondasi bangsa kita," terang Tjahjo.

Tjahjo menegaskan, peringatan hari Pancasila 1 Juni bukan hanya soal libur nasional. Akan tetapi terpenting adalah peringatannya akan sejarah bangsa Indonesia.

"Ini bukan soal libur dan tidak, tapi memperingati saja. Soal libur atau tidak itu sudah keputusan Presiden. Kami tidak berpikir ke sana ya (Libur Nasional). Berpikirnya bahwa 1 Juni harus diperingati, supaya bangsa Indonesia tahu akan sejarah," tegas mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan tersebut.

Alasannya kata Tjahjo, dalam sejarahnya Pancasila memang menjadi perekat bangsa Indonesia atas suku, golongan yang berbeda-beda. Dengan menjadikan 1 Juni sebagai hari lahirnya Pancasila, kata Tjahjo itu artinya para pahlawan dan para bangsa ini telah dihargai perjuangannya meraih kemerdekaan Indonesia.

"Proses lahirnya Pancasila 1 Juni itu kan jelas sejarahnya, literaturnya jelas, dokumentasinya jelas. Saya kira sebagai bangsa yang menghargai para pahlawan para pendiri bangsa ini ya saya kira wajar kalau akhirnya masyarakat lewat tokoh ormas menjadikan 1 Juni sebagai hari Pancasila yang bersejarah bagi bangsa ini," ungkap Tjahjo.

Seperti diketahui, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan pemerintah tengah menyiapkan rancangan Peraturan Presiden tentang penetapan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila dan menjadikannya libur nasional. Menurutnya, rancangan perpres yang mengatur hal itu tersebut masih difinalisasi.

Wacana penetapan Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni sebagai libur nasional sempat ramai dibicarakan pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tetapi tidak terlaksana. Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni menggunakan momen pidato Soekarno dalam sidang "Dokuritsu Junbi Cosakai" atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945.

Dalam pidato itulah konsep dan rumusan awal Pancasila mulai dikemukakan, tetapi baru disepakati dan dicantumkan dalam Pembukaan UUD 1945 pada 18 Agustus 1945.