Menkum: Di Lapas Cipinang Ada Massa Anti Ahok

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebelum menjalani masa tahanan beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • REUTERS/Bay Ismoyo/Pool

VIVA.co.id – Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly menjelaskan kembali soal kontroversi tempat penjara untuk terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang tetap ditahan di Mako Brimob, bukan di Lapas Cipinang. Menurutnya, penempatan tersebut karena menyangkut emosi yang sangat tinggi terkait Pilkada DKI 2017.

Hal ini disampaikan Yasonna Laoly dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, Rabu, 12 Juli 2017. Yasonna menjelaskan persoalan ini karena ada pertanyaan dari anggota Komisi III DPR.

"Di lapas Cipinang Pak, ada dua kelompok, kelompok pemilih Ahok dan kelompok bukan pemilih Ahok dan ini punya sentimen khusus. Karena kita tahu, dalam pilkada yang lalu, masing-masing dengan sentimen yang emosionalnya sangat tinggi baik pendukung Ahok maupun pendukung Anies," kata Yasonna.

Dia menambahkan, persoalan hukuman bagi Ahok ini juga terkait dengan kepercayaan. Sehingga keyakinan sebagian masyarakat agar Ahok mendapatkan hukuman yang seberat-beratnya. Namun, persoalan lain saat itu karena lapas Cipinang yang sudah kelebihan kapasitas menjadi pertimbangan tambahan.

Persoalan ini yang menjadi alasan batalnya Ahok ditaruh di Lapas Cipinang. Karena jika dipaksakan, Yasonna khawatir akan terjadi hal yang tak diinginkan.

"Daripada nanti kita masukin, nanti pendukungnya bilang awas kau. Rusuhlah nanti kiri kanan baku gantung di situ. Kita urusannya bukan karena kejahatannya, bukan kejahatan narkoba melainkan menyangkut emosi. Dalam proses peradilannnya saja menyangkut emosi," lanjut politisi PDIP itu.

Terkait kabar Yasonna sempat makan bersama dengan Ahok di penjara, ia punya penjelasan. Saat datang ke Lapas Cipinang, ia harus menelepon Kapolri Jenderal Tito Karnavian soal situasi di depan lapas yang masih dipenuhi aksi demonstrasi.

"Mengapa saya di dalam? Di luar itu, di jalan penuh demo semua. Dan itu akan terjadi sampai pagi. Itu arteri. tengah malam saya datang ke sana. sebagai menteri tak mungkin saya tak datang. Jam 11 malam saya ditelepon oleh pak Kakanwil, boleh dicek. Pak menteri ini kondisi begini," kata Yasonna.

Ia mengaku datang dan menanyakan bagaimana seluruh kondisi saat itu. Ia pun akhirnya menelepon Kapolri tengah malam untuk berkoordinasi sebelum memindahkan Ahok ke Rutan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.