Cerita JK Tak Setuju Kebijakan Luar Negeri SBY

Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti.

VIVA.co.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla menceritakan ketidaksetujuannya terhadap sebuah kebijakan yang dijalankan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono. Adapun, kebijakan itu merupakan perwujudan sikap politik luar negeri bebas aktif Indonesia pada masa SBY menjabat, serta dinamai 'thousand friends, zero enemies' (ribuan kawan, nol musuh).

JK berpandangan, kebijakan itu mustahil dilakukan, serta sulit pula memberi keuntungan optimal bagi Indonesia pada situasi geo politik masa kini.

"Ada prinsip yang kita pegang. Saya tak setuju waktu Pemerintah SBY mengatakan 'seribu kawan, nol lawan'. Itu tak mungkin terjadi karena pasti ada saja negara yang kita (Indonesia) tak setuju kebijakannya. Istilahnya, negara itu ada yang saling melawan satu sama lain," ujar JK, berbicara dalam forum dialog antar peradaban di Kantor Wakil Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 4 Oktober 2017.

JK menyampaikan, kebijakan luar negeri yang lebih tepat, menurutnya bisa dilihat pada cara Indonesia turut menanggulangi krisis Rohingya yang saat ini sedang terjadi. Indonesia saat ini tidak menekan Pemerintah Myanmar yang oleh banyak pihak dituding sebagai penyebab krisis terjadi.

JK menyampaikan, fokus utama Indonesia untuk saat ini adalah menanggulangi terlebih dahulu krisis kemanusiaan yang timbul.

"Kalau kita hanya berteriak tidak setuju, apa hasilnya? Karena Myanmar itu negara yang selama 30 tahun diembargo Amerika Serikat. Kita tidak bisa menekannya. Kita justru memperbaiki komunitasnya dahulu, baru kita bicara politiknya," ujar JK.