Sepanjang Februari, Turis China Paling Banyak Kunjungi RI

Rombongan turis asal China saat tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara, beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agustinus Hari

VIVA – Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia, terus meningkat pada 2018. Badan Pusat Statistik mencatat, sepanjang Januari-Februari 2018, jumlah wisman mencapai 2,3 juta kunjungan atau naik 7,99 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya yang berjumlah 2,13 juta kunjungan.

Kepala Badan Pusat Statistik, Suhariyanto, mengatakan, untuk Februari 2018, jumlah kunjungan wisman naik 17,36 persen dibandingkan pada Februari 2017. Lalu, dibanding dengan Januari 2018, jumlah kunjungan wisman pada Februari 2018 juga naik sebesar 9,12 persen.

"Ini tentu menggembirakan, dan kita berharap jumlah wismannya ke depan akan makin bagus," ujar Kecuk panggilan akrab Suhariyanto, dalam keterangan pers bulanan BPS di kantornya, Senin 2 April 2018.

Ia menjelaskan, jika dirinci berdasarkan pintu masuknya, dari total jumlah wisman 2,3 juta orang, 62 persen menggunakan transportasi udara untuk datang ke Indonesia, 22 persen melalui laut, dan 16 persen menggunakan angkutan darat.

"Untuk Ngurah Rai misalnya, pada Februari 2018 ini jumlah wismannya 448 ribu orang, naik signifikan dibanding Januari 2018, dan Februari 2017 sudah hampir sama. Atau hampir full recovery dari pengaruh letusan Gunung Agung," ujar Kecuk.

Turis Asia saat berlibur di salah satu tempat perbelanjaan.

Sementara itu, yang lewat laut, kata dia, paling banyak kedatangan wismannya adalah Batam. Naik signifikan 34,7 persen dibanding Januari 2018 atau sebanyak 100 ribu kunjungan. Selanjutnya, untuk pintu darat, paling banyak kunjungan wisman ke Jayapura dengan angka 7.176 kunjungan.

"Jadi kita harapkan, perkembangan wisman ini, baik lewat pintu laut, darat, dan udara ke depan akan lebih bagus dengan melakukan berbagai promosi, karena destinasi pariwisata Indonesia luar biasa potensinya," tuturnya.

Dia juga menjelaskan, jika dilihat berdasarkan kebangsaannya, pada Februari 2018, wisman yang datang ke RI didominasi dari Tiongkok dengan jumlah 214,4 ribu kunjungan atau 17,85 persen dari total turis. Diikuti wisman dari Malaysia 205,9 ribu kunjungan, dan Singapura 125,2 ribu kunjungan.

"Jadi Tiongkok, Malaysia, Singapura merupakan tiga kebangsaan yang jumlah wismannya paling banyak datang ke Indonesia pada Februari 2018. Disusul Timor Leste dan India. India mulai muncul di sana," ujarnya.

Sementara itu, jika dilihat total jumlah wisman asal Tiongkok pada Januari-Februari tahun ini dibandingkan periode yang sama 2017 tercatat turun dari 406 ribu turis pada 2017 menjadi 316 ribu pada tahun ini.

Atas dasar hal tersebut, lanjut Kecuk, kenaikan jumlah wisman ini pun ikut menaikkan tingkat hunian hotel yang ada di berbagai wilayah Indonesia. Tingkat hunian hotel Februari tercatat rata-rata 56,21 persen, atau meningkat dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar 52,57 persen.

"Jadi kenaikan wisman tahun ke tahun menunjukkan tren yang menggembirakan, tentu kita berharap ke depan jumlah wismannya akan semakin banyak, sehingga bisa menghasilkan devisa," ujarnya.