Komite Ekonomi Nasional Anggap Ekonomi Indonesia Belum Krisis

Arief Budimanta.
Sumber :
  • Antara/ Ujang Zaelani

VIVA – Wakil Ketua Komite Ekonomi Nasional Arief Budimanta menilai pergerakan nilai tukar rupiah seperti sekarang bukan sesuatu yang baru. Pergerakan itu terus terjadi sejak krisis ekonomi tahun 1998 hingga era pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Kalau kita lihat dalam seluruh pergerakan, kalau kita buat grafik, ya, ini adalah sebuah situasi yang berjalan secara terus-menerus di Indonesia. Jadi bukan hanya terjadi saat ini," kata Arief di Jakarta pada Sabtu 8 September 2018.

Perekonomian di Indonesia kini, katanya, digerakkan oleh dana-dana jangka pendek atau yang diistilahkannya hot money. Persoalan yang terjadi sekarang adalah terkait devisa.

"Persoalan kita saat ini itu persoalan likuiditas, bagaimana kemudian memperbanyak devisa, itu yang paling utama. Persoalan kita persoalan devisa, kita kekurangan likuiditas, karena itu neraca transaksi berjalan kita negatif," ujar Arief.

Namun, dia menilai Indonesia masih jauh dari krisis ekonomi. Dia mengaku percaya bank sentral dan pemerintah masih bisa menangani masalah ini secara serius.

"Kita ekonominya masih tumbuh, inflasinya terkendali, depresiasi masih kurang. (krisis) Masih jauh sekali, ya, mudah-mudahan krisis itu tidak terjadi," ujarnya.