Moeldoko: Suramadu Gratis agar Investasi Sejajar, Bukan demi Pemilu

Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (purnawirawan) Moeldoko ketika panen jagung di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, pada 1 November 2018.
Sumber :
  • VIVA/Syarifuddin Nasution

VIVA – Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (purnawirawan) Moeldoko mengimbau masyarakat menilai utuh kebijakan Presiden Joko Widodo menggratiskan biaya tol Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dengan pulau Madura.

“Yang dilakukan, tugas Presiden untuk menyejahterakan masyarakatnya, jangan dikaitkan dengan hal yang berbau politik (karena) sebentar lagi pemilu," katanya kepada wartawan ketika panen jagung di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, pada 1 November 2018.

Jempatan Suramadu yang digratiskan memang merupakan aspirasi masyarakat, meski awalnya hanya diminta penggratisan untuk para pengendara sepeda motor.

Moeldoko pun mendapat masukan dari beberapa instansi agar masyarakat yang melintasi Jembatan Suramadu membayar sedikitnya 50 persen jika balik lagi mengarah ke jalan tol. Namun karena membebani masyarakat yang bekerja, selanjutnya membebani persoalan investasi di daerah.

"Mendapat usulan itu, akhirnya usulan agar dibebaskan saja. Dari kejadian tersebut Presiden melihat, ternyata pemasukan tidak signifikan. Bagi negara, bukan untung rugi tapi bagaimana kesejahteraan masyarakat," katanya.

Dia menepis segala kecurigaan sebagian kalangan bahwa kebijakan itu demi pencitraan politik Jokowi menjelang pemilu. “Bukan kepentingan politik namun demi masyarakat Indonesia," katanya.

Karena perkembangan investasi di Madura tergolong lambat dibandingkan Surabaya karena biaya logistik tinggi, katanya, penggratisan itu diharapkan dapat merangsang pertumbuhan lebih tinggi. “Sehingga ketertinggalan investasi bisa sejajar kembali," ujarnya.