Renault, Nissan dan Mitsubishi 'Goyang' Setelah Bosnya Ditangkap

Saham Nissan dan Mitsubishi merosot pada awal perdagangan bursa Tokyo setelah penangkapan presiden direktur Carlos Ghosn. Saham Nissan turun sebesar 4%, sedangkan saham Mitsubishi turun lebih dari 7%.

Ghosn, yang mengepalai aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi, dituduh tidak melaporkan pendapatannya sebesar 5 miliar yen (Rp647,9 miliar) selama lima tahun. Dia juga disebutkan telah menggunakan aset-aset perusahaan untuk kepentingan pribadi.

Baik Nissan maupun Mitsubishi menyatakan tengah bersiap melengserkan Ghosn dari jabatannya. Dewan direksi Renault juga bakal bertemu untuk menentukan masa depan Ghosn.

Apa yang terjadi?

Dalam jumpa pers pada Senin (19/11) malam, Nissan menyatakan investigasi internal digelar berkat seorang sumber yang mengungkap adanya "aksi penyelewenangan yang signifikan".

Pengumuman itu merupakan kejutan di dunia industri otomotif mengingat Ghosn dipandang sebagai sosok penting yang mampu mengubah nasib Nissan pada awal 2000-an.

Direktur Eksekutif Nissan, Hiroto Saikawa, mengatakan "terlalu banyak wewenang diberikan kepada satu orang dalam konteks pengelolaan".

"Ini adalah sisi kelam era Ghosn yang berlangsung lama," kata Hiroto, sembari menambahkan bahwa dia masih merenungkan apakah Ghosn merupakan "figur karismatik atau seorang tiran".

Ghosn dikenal sebagai sosok yang membawa kesuksesan bagi Nissan dan Renault. - Getty Images?

Melalui suatu pernyataan, jaksa menyebutkan bahwa Ghson dan Direktur Perwakilan, Greg Kelly, berkonspirasi untuk tidak mencantumkan seluruh kompensasi yang diterima Ghosn sejak 2010.

Ghosn dituduh mengisi laporan sekuritas tahunan berisi pernyataan-pernyataan palsu sehingga dirinya terancam hukuman 10 tahun penjara atrau denda 10 juta yen atau keduanya.

Tindakan yang dituduhkan terhadap Ghosn bertentangan dengan aturan 2010 yang mewajibkan perusahaan-perusahaan Jepang mencantumkan gaji para pejabat eksekutif sebesar 100 juta yen atau lebih.

Para jaksa menegaskan mereka telah merazia markas Nissan di Yokohama sebagai bagian dari penyelidikan.

Media Jepang, , yang mengutip sumber yang identitasnya dirahasiakan, melaporkan Nissan menyediakan berbagai rumah di empat negara kepada Ghosn tanpa pembenaran hukum yang sahih. Sejauh ini belum ada komentar dari Ghosn atau Kelly.

Ketika penangkapan ini tersiar, masa depan aliansi otomotif Renault-Nissan-Mitsubishi pimpinan Ghosn belum jelas.

Pria tersebut dikenal menyandang reputasi sebagai sosok yang membawa kesuksesan bagi Nissan dan Renault sebelum aliansi ketiga perusahaan dibentuk.

Kerja sama ketiga perusahaan itu menghasilkan penjualan 10,61 juta unit mobil penumpang dan kendaraan ringan untuk komersial sehingga menjadikan mereka sebagai kelompok otomotif nomor satu di dunia.

Direktur Eksekutif Nissan, Hiroto Saikawa, berkeras bahwa kemitraan ketiga perusahaan"tidak akan terdampak oleh kejadian ini".