Jokowi Cicipi Kuliner UMKM di Rest Area Tol Ngawi-Kertosono

Jokowi mencicipi kuliner di rest area Tol Ngawi-Kertosono
Sumber :
  • VIVA/Agus Rahmat

VIVA – Tol Trans Jawa ruas Ngawi-Kertosono, tepatnya di KM 597 B, dibangun sebuah tempat peristirahatan atau rest area. Seluruhnya diisi oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM.

Lebih dari 10 ruko, yang disponsori oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) di rest area ini. Seperti janji Presiden Joko Widodo, rest area di ruas baru ini diberikan ke usaha UMKM.

Di sini juga, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana menyempatkan mampir untuk santap siang. Didampingi Gubernur Jawa Timur, Soekarwo dan istri, serta Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan istri.

Beberapa makanan yang dijual oleh UMKM di rest area ini, menjadi santapan Kepala Negara dan rombongan. Seperti Pecel Madiun, hingga makanan kecil dan minuman.

Di antara yang ikut berjualan di rest area itu adalah Anna. Ia menjual ayam kampung, dibantu suami dan seorang pegawai.

Ia menyambut baik keputusan Presiden, untuk memberi kesempatan ke UMKM seperti dia, yang berjualan di lokasi yang biasanya didominasi oleh usaha besar.

"Dengan adanya UMKM, sangat membantu. Apalagi, disubsidi sama BRI, disewakan selama setahun," jelas Anna, Kamis 20 Desember 2018.

Dalam setahun, ruko berukuran sekitar 3x4 meter itu dihargai Rp17.500.000. Namun, untuk setahun ini, masih disubsidi.

Anna merasa dibantu dengan bisa berjualan di lokasi ini. Awalnya, dia hanya menjual dagangannya di tempat kontainer berhenti.

Karena masih baru, maka belum terlalu ramai pengunjung di hari biasa. Namun, saat akhir pekan, ia sudah bisa meraup keuntungan. "Kalau weekend ramai. Bisa dapat Rp800 ribu," katanya.

Hal senada dikatakan oleh Qoyum, penjual ayam grepek di rest area ini. Awalnya, dia mendapat informasi, lalu menanyakan ke pihak Jasa Marga.

Ia senang bisa berjualan di rest area. Menurutnya, kebijakan ini cukup baik bagi pelaku UMKM. "Sepertinya lebih baik, mengurangi pengangguran. Kita bisa mandiri, bekerja membuka usaha bagi kayak kita rakyat kecil. Menambah penghasilan," ujar wanita yang pernah bekerja sebagai TKW ini. (asp)