BEI Proyeksi Pasar Modal Tahun Depan Masih 'Volatile'

Pergerakan IHSG beberapa waktu lalu (foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/M Ali Wafa

VIVA – Dengan melihat potensi volatilitas yang diprediksi masih akan terjadi pada 2020 mendatang, otoritas Bursa Efek Indonesia dipastikan akan mengambil langkah penyesuaian terhadap situasi tersebut.

Hal itu diutarakan Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi, yang mengaku bahwa di tahun depan pihaknya akan mematok target konservatif terhadap pertumbuhan kinerja pasar modal.

"Meskipun tidak ingin dianggap pesimis, tapi kita akan konservatif," kata Inarno di kawasan Senggigi, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat 25 Oktober 2019.

Mengenai target apa saja yang akan dibuat BEI tak muluk-muluk di tahun depan. Demi melihat kondisi volatilitas pasar keuangan yang masih potensial terjadi, Inarno pun mencontohkannya.

Dia menyebut, tahun depan pihak BEI hanya akan memasang target yang sama dengan tahun ini, khususnya dalam hal rata-rata nilai transaksi harian atau RNTH.

"Perkiraan kami rata-rata transaksi harian pada 2020 kurang lebih sama dengan 2019 ini, yakni sekitar Rp9,5 triliun," ujarnya.

Diketahui, data BEI menunjukkan RNTH dari IHSG per 18 Oktober 2019 tercatat mencapai angka Rp9,36 triliun, atau meningkat signifikan dibandingkan pada 2018 yang hanya mencapai Rp8,50 triliun.

Selain itu, per 18 Oktober 2019, IHSG pun tercatat mengalami koreksi sebesar 1,09 persen year-to-date. Nilai kapitalisasi pasar diketahui mencapai Rp7.119 triliun dengan total emisi 40, di mana 39 di antaranya melalui IPO serta satu IPO obligasi yang mencapai Rp131,43 triliun.