Nilai Tukar Rupiah Menguat atas Dolar, Ini Pemicunya

Uang kertas Rupiah dan Dolar AS
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menguat pada perdagangan hari ini, Senin, 21 September 2020. Rupiah kembali mampu bergerak di kisaran Rp14.700 per dolar AS.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok nilai tengah rupiah di level Rp14.723 per dolar AS. Menguat dari nilai tengah akhir pekan lalu di level Rp14.768. 

Sementara itu, di pasar spot, rupiah diperdagangkan di level Rp14.699 per dolar AS. Menguat hingga 0,24 persen dari level penutupan perdagangan akhir pekan lalu di posisi Rp14.735 per dolar AS. 

Kepala Riset dan Analisis PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menjelaskan, pada dasarnya mata uang di kawasan Asia memang lagi menguat terhadap dolar AS secara umum, termasuk rupiah.

Baca juga: IHSG Dibebani Angka Infeksi COVID-19 yang Belum Terkendali

Pemicunya adalah pemulihan ekonomi di Amerika Serikat yang masih jauh dari kata stabil. Akibatnya pelaku pasar keuangan dan investor kembali memperluas cakupan aliran modalnya ke emerging market. 

"Hari ini ada potensi rupiah melanjutkan penguatannya terhadap dollar AS. Terlihat pagi ini, nilai tukar regional menguat terhadap dolar AS menyusul kekhawatiran pasar terhadap pemulihan ekonomi AS yang belum stabil," ungkap dia hari ini.

Kondisi itu, menurutnya, diperburuk dengan masih alotnya negosiasi paket stimulus tambahan untuk pemulihan ekonomi AS antara Partai Demokrat dan Partai Republik.

"Negosiasi paket stimulus AS yang masih alot antar dua kubu di AS, Republik dan Demokrat. Potensi pergerakan di kisaran Rp14.650-14.800," ungkap Ariston. (ren)