Data Pengangguran AS Bikin Rupiah Menguat

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp14.768 pada Jumat 18 September 2020. Penguatan lebih lanjut diprediksi masih akan terjadi. 

Sempurna, Rudal Iran Mampu Hancurkan Jet-jet Tempur Siluman Amerika

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), posisi rupiah itu tercatat menguat 110 poin, dari kurs sebelumnya yang berada di level Rp14.878 pada perdagangan Kamis kemarin.

"Pagi ini terlihat dolar AS melemah terhadap mata uang regional, karena pasar meragukan kelanjutan pemulihan ekonomi AS," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra dalam analisisnya, Jumat 18 September 2020.

Israel Panggil Dubes Deretan Negara yang Dukung Palestina Jadi Anggota PBB

Baca juga: Menteri Ida Sebut Para Pekerja Sadari Perusahaannya Lagi Susah

Ariston menjelaskan, data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS masih dirilis cukup besar di kisaran 860 ribu, dolar AS pun melemah. Selain itu, BI Rate ditahan membantu penguatan rupiah, karena perbedaan yield yang masih besar.

Kerjasamanya dengan Iran dan Rusia Disebut Sumber Kejahatan oleh AS, China Murka

"Rupiah berpotensi menguat hari ini karena sentimen tersebut, dengan kisaran Rp14.750-14.900 per dolar AS," ujarnya.

Di pasar spot, pergerakan rupiah pada Kamis 17 September 2020 berada di level Rp14.832 per dolar AS, atau menguat dibanding pergerakan Rabu sebelumnya di posisi Rp14.843 per dolar AS. (art)

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Friderica Widyasari Dewi

Rupiah Melemah, OJK Kasih Tips Emak-emak Kelola Keuangan

Anjloknya rupiah ini disebut akan berdampak kepada pengeluaran ibu rumah tangga alias emak-emak , karena naiknya harga bahan pokok (bapok).

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024