Kemenko Ekonomi Ungkap Tantangan Sektor Logistik Usai Pandemi

Ilustrasi Ekspor Impor/Jasa Logistik.
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA – Pandemi Virus COVID-19 yang mulai mereda, memicu kembali bergeliatnya kegiatan ekonomi. Namun hal itu dinilai menciptakan sebuah tantangan baru bagi sektor logistik nasional.

Plt Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional Kemenko Perekonomian, Tatang Yuliono mengungkapkan, tantangan sektor logistik itu ada dari sisi regulasi dan kelembagaan. Ekosistem sektor logistik yang terintegerasi mutlak diperlukan.

"Kita juga sedang berharap banyak tentang logistik ini pada National Logistic Ecosystem (NLE). Kita sedang mencari cara agar NLE ini bisa sesuai waktu dan sasaran agar semua tantangan itu bisa diselesaikan dalam satu pintu yakni dengan NLE ini," ujar Tatang di acara LSP EMI di Bogor, dikutip dari keterangannya, Selasa, 9 November 2021.

Baca juga: Para Pemimpin Otomasi Dunia Kumpul Bahas Tenaga Kerja Digital

Dia menegaskan, Pemerintah akan memastikan penerapan NLE bisa terakselerasi di seluruh Indonesia. Meski tidak bisa dipungkiri sistem NLE bisa dijalankan tergantung kesiapan semua pelabuhan.

"Nanti akan kita lihat, list dan rapor kesiapan tiap pelabuhan. Nanti tentunya kita punya kriteria tiap-tiap pelabuhan," tambahnya.

Guna mendorong Pemerintah menyelesaikan kedua tantangan itu, dinilai perlu juga dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) handal. Karena itu diperlukan tenaga pendidik yang mumpuni pula, artinya diperlukan asesor handal di bidang logistik. 

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Ekosistem Multimoda Indonesia (EMI) menggelar training asesor kompetensi yang nantinya akan menghasilkan pendidik bagi pelaku usaha di bidang logistik. 

"Bagaimana dia (asesor) memahami dan menguasai teori logistik secara nasional dan internasional," ujar Tatang.

Sementara itu, Ketua LSP EMI, Siti Aryanti, puluhan peserta training yang dilakukan kali ini berasal dari direksi, pelaku dan praktisi usaha logistik.

"Nantinya mereka akan mendidik semua stakeholder di bidang logistik, misalnya supir kontainer agar mereka memahami lalu lintas yang baik, bagaimana cara memindahkan barang," ujar Siti.

Training asesor ini juga dikatakannya baru pertama kali digelar oleh LSP EMI. Di mana nantinya sertifikasi ini akan dikeluarkan oleh LSP EMI dengan izin dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

"Sebenarnya yang memberikan sertifikat BNSP, kita mendapat izin untuk menggelar training asesor kompetensi," ungkapnya.