Chatib Basri Tegaskan Sikap Pesimis Justru Picu Resesi Ekonomi, Ini Penjelasannya

Chatib Basri.
Sumber :
  • Instagram @chatibbasri

VIVA – Presiden Joko Widodo mengajak semua pihak untuk optimis menghadapi ancaman resesi ekonomi dunia. Apalagi ekonomi Indonesia saat ini masih dalam kendisi yang bak.

Merespons hal tersebut, Mantan Menteri Keuangan, Chatib Basri mengungkapkan alasan mengapa dinamika ekonomi global saat ini sebaiknya tidak disikapi dengan pesimis. Menurutnya, pesimisme  justru bisa membuat resesi ekonomi tersebut terjadi di Indonesia.

Dia menjelaskan, seorang ekonom dunia John Maynard Keynes dalam karya seminarnya bertajuk ‘The General Theory of Employment, Interest and Money’  memperkenalkan konsep yang disebut Animal Spirits. Konsep ekonomi itu menkonfirmasi dampak buruk dari sikap pesimis justru dapat memicu resesi.

Muhammad Chatib Basri.

Photo :
  • Chandra Gian Asmara/VIVA.co.id

“Dia (Keynes) mengatakan keputusan ekonomi ditentukan Oleh faktor rasional dan juga soal psikologis, salah satunya adalah ekspektasi. Jika orang memiliki ekspektasi bahwa resesi akan terjadi ke depan maka dia akan memutuskan untuk tidak melakukan investasi,” ujar Chatib dikutip dari akun Instagram-nya @chatibbasri, Senin, 24 Oktober 2022.

“Akibatnya, permintaan agregat mengalami penurunan, maka orang tidak akan tertarik untuk melakukan investasi, sehingga pertumbuhan ekonomi melambat terjadilah back wash efek yang akhirnya bisa membawa akibat pada resesi,” tambahnya.

Sikap pesimis pada konsumen ditegaskannya juga dapat memicu resesi. Sebab, ketika konsumen beranggapan bahwa resesi akan terjadi maka yang akan dilakukan adalah meningkatkan tabungannya.

“Jika semua orang meningkatkan tabungannya maka belanja akan menurun, jika itu permintaan agregat akan mengalami penurunan, terjadilah perlambatan ekonomi. Dan akhirnya terjadilah resesi. Inilah yang disebut Paradox of Thrift,” tegasnya.

Terjerembab dalam Resesi Ekonomi, (dok.pri)

Photo :
  • vstory

Lebih lanjut ungkapnya, di dalam konteks ini Keynes juga merekomendasikan sejumlah langkah antisipasi yang bisa dilakukan Pemerintah. Sehingga, ekspentasi tersebut bisa diredam dan akhirnya optimisme di masyarakat pun terjaga.

“(Keynes) menganjurkan agar Pemerintah meningkatkan belanjanya. Untuk meningkatkan daya beli, salah satunya memberikan bantuan sosial,” tutupnya.